Pameran Turats di Pekalongan Tampilkan Ratusan Karya dan Manuskrip Ulama
NU Online · Ahad, 26 Oktober 2025 | 20:00 WIB
Kota Pekalongan, NU Online
Lajnah Turats Pekalongan untuk pertama kalinya menggelar pameran warisan intelektual ulama di Gedung Aswaja Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu-Jumat (22-24/10/2025). Pameran ini menjadi ajang untuk memperkenalkan kembali khazanah keilmuan para ulama terdahulu kepada masyarakat.
Sebanyak 100 karya turats, dua manuskrip Al-Qur’an tulisan tangan berusia ratusan tahun, serta puluhan foto ulama Pekalongan dipamerkan selama kegiatan berlangsung. Pameran ini menarik perhatian para santri, akademisi, dan masyarakat yang ingin menelusuri jejak keilmuan Islam di Pekalongan dan sekitarnya.
Karya-karya ulama yang ditampilkan sangat beragam, mencakup bidang ilmu fiqih, tauhid, akhlak, dan keislaman lainnya. Sebagian besar karya tersebut ditulis pada periode tahun 1800 hingga awal 1900-an Masehi.
Beberapa ulama Pekalongan yang dikenal produktif menulis kitab antara lain KH Ahmad Subki Masyhadi (Sampangan), Kiai Imron Masyhadi (Sampangan), Kiai Ahmad Mudzakkir al-Madlani (Sampangan), Kiai Ahmad Sakhowi Amin (Rembun), Kiai Musthofa Bakri (Jenggot), Kiai Khudlori Tabri (Simbang Kulon), Kiai Ahmad Fadlun (Simbang Kulon), dan Kiai Hasyim Amin (Banyurip). Selain itu, turut dipamerkan pula karya ulama Batang seperti Kiai Ahmad Rifa’i (Kalisalak) dan Kiai Anwar (Kauman).
"Melalui pameran ini kami ingin mengenalkan karya para ulama Pekalongan sebagai bagian dari khazanah warisan intelektual yang berharga," kata Ketua Lajnah Turats Pekalongan, Miftah, sebagaimana dikutip NU Online Jateng.
Selain karya turats, pengunjung juga dapat melihat koleksi foto-foto ulama masyhur asal Pekalongan. Di antaranya terdapat foto Kiai Syafi’i Abdul Madjid, Kiai Akrom Hasani, Kiai Akrom Shofwan, Kiai Thohir, Kiai Ghufron Achid, Kiai Ahmad Fadhlun, dan Habib Ahmad.
“Konsep pameran ini adalah mengenalkan warisan intelektual ulama Pekalongan agar generasi sekarang mengenal tokoh-tokoh ulama beserta karya mereka di masa lampau,” tambah Miftah.
Baca selengkapnya di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua