Savic Ali Ungkap Peluang dan Tantangan AI dalam Tradisi Keilmuan
NU Online · Selasa, 18 November 2025 | 10:00 WIB
Kota Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mohamad Syafi Alieha, menyampaikan pandangannya terkait perkembangan teknologi, algoritma, dan kecerdasan buatan (AI) dalam Roundtable Session 3 Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-3 yang berlangsung di UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Ahad (17/11/2025).
Dalam forum tersebut, Savic Ali demikian sapaan Ketua Bidang Media, IT, dan Advokasi PBNU ini menekankan bahwa perkembangan teknologi bukan hanya soal kecanggihan mesin, tetapi juga tantangan baru bagi manusia, khususnya dalam tradisi keilmuan.
Ia menyinggung tradisi lisan yang selama ini kuat di kalangan pesantren dan masyarakat Nusantara, yang kini berhadapan dengan budaya digital dan AI. Menurutnya, kemampuan mesin dalam merespons pertanyaan dengan cepat, akurat, dan tanpa bias ego manusia menjadi peluang sekaligus tantangan.
“Jawaban mesin kadang lebih terukur dan hati-hati dibanding manusia yang punya ego. Suatu ketika saya tanya ke GPT, siapa pendiri NU? Dan ada yang salah, saya protes dan mesin GPT merespon langsung minta maaf. Itu menunjukkan ada ruang bagi kita untuk memikirkan kembali bagaimana menyiapkan diri menghadapi masa depan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bagaimana manusia perlu terus memperkuat kemampuan membaca, memahami informasi baru, dan merumuskan kebutuhan ke depan agar tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi.
“Mesin bisa memproses banyak informasi, tetapi manusia tetap punya akal dan kreativitas. Itu yang harus kita rawat,” tambahnya.
Contoh sederhana bisa dilihat di kota-kota besar seperti Jakarta. Masyarakat kini lebih sering mengandalkan Google Maps daripada bertanya langsung kepada orang di jalan. Padahal, mobil pemetaan Google sendiri pernah tersesat saat merekam data untuk aplikasinya.
Hal ini menunjukkan bahwa sistem digital kadang belum memperbarui kondisi terbaru—misalnya ketika suatu ruas jalan ternyata tidak dapat dilalui. Sementara itu, akal manusia mampu menangkap perubahan situasi secara langsung dan memperbarui informasi kapan saja.
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua