Nasional

24 Siswa di Kalbar Keracunan MBG Usai Konsumsi Daging Hiu, Dokter NU Ingatkan Bahaya Merkuri

NU Online  ·  Kamis, 9 Oktober 2025 | 18:15 WIB

24 Siswa di Kalbar Keracunan MBG Usai Konsumsi Daging Hiu, Dokter NU Ingatkan Bahaya Merkuri

Ilustrasi makanan program MBG. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Kasus keracunan makanan yang menimpa 24 siswa dan 1 guru dari SD Negeri 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terjadi setelah mereka mengonsumsi daging hiu yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).


Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), dr Muhammad S Niam mengatakan bahwa meskipun daging hiu mengandung beberapa nutrisi penting, tetapi ada risiko besar yang mengintai di baliknya.


“Daging ikan hiu mengandung beberapa nutrisi penting seperti protein, asam lemak omega-3, zat besi, selenium, dan vitamin B12. Namun, perlu diingat bahwa kandungan gizi ini bisa berbeda-beda tergantung pada spesies hiu dan lingkungan hidupnya,” ujarnya kepada NU Online pada Kamis (9/10/2025).


Niam menjelaskan bahwa daging hiu memiliki kandungan zat-zat berbahaya seperti merkuri, arsenik, PCB (Polychlorinated Biphenyls), dan BMAA (Beta-Methylamino-L-Alanine). Zat-zat tersebut berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius.


“Merkuri sangat berbahaya bagi tubuh, terutama bagi anak-anak dan janin. Paparan merkuri dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, keterlambatan perkembangan fisik dan kecerdasan, serta melemahnya daya tahan tubuh,” paparnya,


Menurutnya, arsenik dalam daging hiu juga dapat memicu kerusakan paru-paru, kulit, hingga pertumbuhan sel kanker. Sementara BMAA dikenal sebagai neurotoksin yang berhubungan dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.


Untuk itu, Niam menyarankan agar masyarakat serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk tidak menggunakan daging hiu sebagai bahan konsumsi anak-anak.


“Saya menyarankan untuk tidak menggunakan daging hiu dalam program MBG karena risiko kandungan merkuri dan zat-zat berbahaya lainnya. Lebih baik memilih ikan dengan kandungan gizi yang jelas dan aman untuk dikonsumsi anak-anak,” tegasnya.


Beberapa jenis ikan yang direkomendasikan antara lain salmon, sarden, tongkol, kakap, dan nila. Ikan-ikan tersebut kaya akan protein, omega-3, vitamin D, dan B12 yang baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak.


Selain pemilihan jenis ikan, ia juga menekankan pentingnya penyimpanan dan pengolahan yang higienis.


“Untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, ikan harus disimpan dalam kondisi beku atau dalam kulkas dengan suhu yang tepat. Pastikan ikan dalam keadaan segar dan tertutup dengan baik,” ujarnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang