Nasional

Anggarkan 71 Triliun, Menko Pangan Sebut Program Makan Bergizi Gratis Diberlakukan Bertahap

Kamis, 2 Januari 2025 | 13:00 WIB

Anggarkan 71 Triliun, Menko Pangan Sebut Program Makan Bergizi Gratis Diberlakukan Bertahap

Menko Pangan Zulkifli Hasan saat memberikan sambutan di Peringatan 100 Tahun Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur, Rabu (1/1/2025). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Pesantren Ploso)

Jakarta, NU Online

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dilaksanakan secara bertahap. Awal tahun ini, ia menyebutkan bahwa pemerintah telah menggelontorkan sebanyak 71 Triliun Rupiah hingga Juli 2025 mendatang.


"Pada akhirnya, semuanya seperti yang disampaikan Gus Ami (Abdul Muhaimin Iskandar) adalah untuk memberikan makanan bergizi memang bertahap. Sampai hari ini, tahun 2025, baru 71 triliun anggarannya," ungkapnya dalam acara Harlah 100 Tahun Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur pada Rabu (1/1/2025) malam.


Zulhas juga menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan terus ditingkatkan, dengan rencana penambahan pada bulan Juli mendatang yang diperkirakan mencapai 140 triliun.


“Rencananya nanti Juli akan ditambah 140 triliun. Jadi, kalau sudah 210 triliun maka semua akan dapat makan siang gratis. Setengah tahun, karena Juli, ” tambah Zulkifli. 


Mendag Zulhas menjelaskan, pada tahun 2026 dengan perencanaan penuh selama satu tahun, maka program Makan Bergizi Gratis tersebut akan terlaksana selama setahun sehingga total anggaran yang diperlukan diperkirakan mencapai 420 triliun Rupiah.


"Oleh karena itu, ini tugas berat dan mulia, makanya para kiai ini bisa terlaksana dengan baik,” ujar Zulkifli.


Mendag Zulhas juga mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian, yang kini menjadi program prioritas dalam mewujudkan swasembada pangan.


"Kami mohon doanya, romo kiai, para guru-guru kami semua, karena ini menghadapi tugas berat. Kita sudah menghadapi reformasi 28 tahun, tapi baru kali ini program prioritas ini untuk petani,” katanya.


Lebih lanjut, Zulhas menambahkan bahwa perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung petani juga telah dijalankan. 


"Kemarin Pak Prabowo sudah memerintah kepada kami, misalnya contoh harga gabah dinaikkan menjadi Rp6.500, harga jagung dinaikkan Rp5.500. Itu penting," katanya.


Zulhas juga menyampaikan bahwa jika ada petani yang kesulitan menjual hasil pertaniannya, pemerintah akan membeli hasil gabah dan jagung tersebut untuk memastikan kesejahteraan petani.


"Tapi yang lebih penting lagi adalah perintah Bapak Presiden, Prabowo, berapapun produksi petani jagung maupun gabah harus dibeli dengan harga jagung Rp5.500 dan gabah Rp6.500, berapa pun jumlahnya," jelasnya.