Nasional

BPJPH Prioritaskan Sertifikasi Kompetensi Kepala Dapur MBG sebagai Penyelia Halal

NU Online  ·  Senin, 6 Oktober 2025 | 16:00 WIB

BPJPH Prioritaskan Sertifikasi Kompetensi Kepala Dapur MBG sebagai Penyelia Halal

Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hassan di Mal Ciputra Cibubur, Kota Bekasi, Senin (6/10/2025). (Foto: NU Online/Jannah)

Jakarta, NU Online

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Republik Indonesia (BPJPH RI) memprioritaskan sertifikasi halal bagi para kepala dapur yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sertifikasi tersebut dimaksudkan agar para kepala dapur memiliki kompetensi sebagai penyelia halal dalam proses penyajian makanan.


Kepala BPJPH RI Ahmad Haikal Hassan menyampaikan bahwa seluruh kepala dapur MBG saat ini tengah mengikuti pelatihan penyelia halal yang menjadi bagian dari proses sertifikasi.


“Prioritas kami itu pertama semua kepala dapur itu dalam proses pelatihan untuk menjadi penyelia halal. Karena menjadi penyelia halal, (mereka) akan tahu daily activity-nya seperti apa,” ujarnya di Mall Ciputra Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (6/10/2025).


Ia menjelaskan bahwa proses sertifikasi tersebut melibatkan berbagai pihak, antara lain BPJPH RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.


“Artinya, kami ingin meningkatkan mutu pada pelakunya (kepala dapur),” ujarnya.


Haikal menyebutkan, hingga saat ini terdapat sekitar 5.000 kepala dapur yang telah terdaftar dan sedang menjalani pelatihan secara berkala.


“Kita bikin pelatihan secara berkala, sekali pelatihan itu bisa 1.000-an, jadi berkala, sabar semua dalam proses,” katanya.


Selain kepala dapur, lanjut Haikal, sertifikasi juga mencakup aspek lain seperti makanan, minuman, serta peralatan yang digunakan dalam pengolahan dan penyajian menu program MBG.


“Semua itu prioritas kami, yang kemarin isu nampan, makanannya, minumannya, peralatannya, prosesnya (pengolahan makanan), orangnya semua dalam proses itu,” terangnya.


Menanggapi isu mengenai penggunaan food tray atau nampan yang disebut mengandung minyak babi, Haikal menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.


“Tidak ada nampan mengandung minyak babi, saya jamin, 1000 persen,” tegasnya.


Ia menjelaskan bahwa BPJPH RI telah melakukan uji laboratorium terhadap nampan impor yang digunakan dalam program tersebut.


“Saya sudah tes di laboratorium saya (BPJPH RI), laboratorium saya itu tertinggi mutunya sampai 45 marker. Coba tanya kalau di laboratorium lain tidak sampai ke 45 marker. Kita sudah cek, tidak ada, bersih,” paparnya.


Lebih lanjut, Haikal menyampaikan bahwa ke depan, food tray untuk program MBG akan dilengkapi dengan logo halal setelah seluruh proses sertifikasi kepala dapur selesai dilakukan.


“Berikutnya pasti ada logo halal, karena (bagian dari) persyaratan dan bukti. Tapi bukan berarti yang sekarang tidak halal, (ini hanya) dalam proses. Dan akan berlaku pada Oktober 2026 nanti,” jelasnya.


Ia juga mengimbau agar para penyelia halal dan pelaku di lapangan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.


“Kita usulkan bahwa cintailah produk-produk Indonesia lebih dulu, kita gunakan produk dalam negeri,” ujar Haikal.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang