Buka NU Medical Summit 2025, Dokter NU Didorong Wujudkan Ketahanan Kesehatan Nasional
NU Online · Sabtu, 27 September 2025 | 12:45 WIB
Ketua PDNU, dr Muhammad S Niam saat pembukaan Nahdlatul Ulama Summit 2025 di Avenzel Hotel Convention, Cibubur pada Sabtu (27/10/2025). (Foto: NU Online/Risky)
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), dr. Muhammad S. Niam, mendorong para dokter di lingkungan NU untuk menjadi ujung tombak dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.
Hal ini ia sampaikan saat Pembukaan Nahdlatul Ulama Medical Summit 2025 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDNU di Avenzel Hotel & Convention, Cibubur, Jawa Barat, pada Sabtu (27/9/2025) pagi.
Dalam sambutannya, dr. Niam menguraikan empat aspek makna ketahanan kesehatan nasional. Aspek pertama yakni terpenuhinya tenaga medis yang mampu menjawab tantangan sosial masyarakat.
“Kita tidak hanya dituntut kompeten dalam ilmu medis, tetapi juga memiliki akhlak, integritas, dan kesadaran sosial yang tinggi. Sebagai dokter yang berakar pada tradisi Ahlussunnah wal Jamaah, kita membawa nilai kasih sayang, rahmah, keadilan, serta pengabdian atau khidmah,” katanya kepada sejumlah hadirin.
Aspek kedua yang menjadi parameter ketahanan kesehatan nasional, menurutnya, terkait dengan penyediaan farmasi dan alat kesehatan. Penyediaan ini memengaruhi kadar ketergantungan Indonesia terhadap negara lain.
“Di sinilah dokter NU, melalui riset, inovasi, dan jejaring kolaborasi, harus mendorong kemandirian industri kesehatan dalam negeri,” tegasnya.
Selain itu, menurutnya, ketahanan kesehatan nasional juga harus menyangkut perbaikan sistem pelayanan kesehatan yang merata dan adil. Hal ini, menurut Gus Niam, menjadi syarat mutlak ketiga dalam ketahanan kesehatan nasional.
Ia pun menegaskan bahwa perwujudan ketahanan kesehatan nasional dapat dicapai manakala hidup sehat telah menjadi budaya di tengah masyarakat. Oleh karenanya, ia mengajak sejawatnya untuk berjejaring dengan lembaga-lembaga di lingkungan NU guna membangun literasi kesehatan.
“Kesehatan bukan hanya urusan rumah sakit, tetapi juga perilaku masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga
Doa untuk Kesehatan Mental
Dalam pantauan NU Online, selepas sambutan, Ketua PDNU secara resmi membuka agenda dengan memukul gong tiga kali, didampingi Rektor Universitas Sunan Gresik (USG), Abdul Muhith, Rektor Unusia, dr Syahrizal Syarif, dan Ketua PP ISNU, Prof Kamaruddin Amin.
Agenda yang mengangkat tema Dokter NU dalam Ketahanan Kesehatan Nasional ini juga dihadiri oleh Staf Lemhannas RI Kolonel Alton, Deputi Direksi Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan dr. Ari Dwi Aryani, serta sejumlah pengurus PDNU, baik secara daring maupun luring.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua