Nasional

Cerita Alissa Wahid Bergabung dengan LKKNU 

Jumat, 19 Juni 2020 | 06:30 WIB

Cerita Alissa Wahid Bergabung dengan LKKNU 

Mengemban amanah sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama  (LKKNU) Alissa Wahid mengaku tidak mudah menyusun konsep dalam mewujudkan keluarga yang maslahah. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Mengemban amanah sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama  (LKKNU) Alissa Wahid mengaku tidak mudah menyusun konsep dalam mewujudkan keluarga yang maslahah. Hal tersebut disampaikannya saat Halal bi Halal Virtual Mubaadalah, Selasa (16/6) malam. 
   

"Pertama kali saya di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) LKKNU Daerah Istimewa Yogyakarta. Saya diminta untuk kembali ke Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2012 dan memutuskan untuk bergabung di LKKNU di mana hal itu terkait kemaslahatan keluarga yang selama ini saya tekuni," kata Alissa Wahid.

 

Alissa Wahid yang merupakan putri sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden keempat Republik Indonesia mengatakan dalam bersinergi mewujudkan kelurga maslahah harus mengetahui dan memiliki kemauan menggali konsep-konsep peninggalan para masyayikh. Hal tersebut selanjutnya menjadi penentu dan petunjuk untuk mewujudkan cita-cita kelurga maslahah.

 

"Saya cari dan bedah semua dokumen-dokumen waktu itu termasuk dokumen Muslimat NU, bahkan dokumen peninggalan Mbah Sahal, namun saya tidak menemukannya. Sehingga waktu itu, LKKNU DIY mengundang Kiai Husein Muhammad dan Ibu Nyai Badriyah Fayumi untuk merangkai konsep dasar keluarga maslahah," bebernya.

 

Alissa menjelaskan selesainya merangkai konsep dan menentukan tujuan LKKNU tersebut, Ia mulai bergerak dan bersinergi bersama-sama di LKKNU demi terwujudnya keluarga maslahah. Menurut Alissa yang juga Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian menekankan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan dan target yang pasti.   

 

"Karena saya seorang gerakan, menyayangkan saja ketika semangat dan massif berkegiatan namun tidak ada yang diwujudkan," imbuhnya.

 

Ia menambahkan setelah menemukan dan merangkai konsep dari para masyayikh NU tersebut, semakin membuatnya termotivasi mewujudkan keluarga-keluarga bahagia, di mana kebutuhan pokoknya terpenuhi dan terbebas dari permasalahan keluarga. Hal tersebut selanjutnya menjadi bekal dalam membangun gerakan tangguh ala NU.

 

Sampai sekarang, LKKNU menjembatani konsep-konsep tersebut yang diterapkan oleh Kementerian Agama seperti program bimbingan perkawinan, dan calon pengantin sehat dengan tujuan keluarga maslahah.

 

Turut hadir acara halal bi halal mubaadalah virtual Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid Kiai Husein Muhammad, Penulis buku Qiraah Mubaadalah Kiai Faqih Abdul Qadir, tokoh muda NU pemberdayaan perempuan Nyai Nur Rofiah, Penggerak Feminisme Pesantren Nyai Masrifah Amva.

 

Kotributor: Mochamad Ronji

Editor: Kendi Setiawan