Sidoarjo, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama atau nahdliyin Ranting Plumbungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur akhirnya bisa mewujudkan impian memiliki ambulans. Keberadaan kendaraan tersebut sangat berguna untuk melayani masyarakat sekitar.
Ambulans Unit Pengelola Zakat, Infak, Shadaqah (UPZIS) Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Ranting Plumbungan ini diluncurkan dalam momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara juga diikuti dengan pemeriksaan kesehatan gratis hasil kerja sama Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sidoarjo dan dipusatkan di halaman Masjid Baitul Hamid, Desa Plumbungan, Rabu (25/12).
Kegiatan juga dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Pengurus Cabang (PC) NU Care-LAZISNU Sidoarjo, UPZIS LAZISNU Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono, beberapa Ketua Ranting NU, badan otonom (Banom), nahdliyin, tokoh masyarakat dan lainnya.
Acara dibuka dengan pembacaan tahlil dilanjutkan istighotsah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu kebesaran NU Syubbanul Wathan.
Luqman Hakim, Divisi Sumber Daya Manusia NU Care-LAZISNU Sidoarjo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peluncuran ambulans LAZISNU Ranting Plumbungan yang digawangi oleh Abdul Djalil Makhin.
"Yang luar biasa, LAZISNU Ranting Plumbungan ini adalah satu-satunya di Sidoarjo yang memiliki ambulans," kata Luqman.
Menurutnya, inilah antara lain hasil luar biasa yang dapat diraih dari pemberdayaan Koin (Kotak Infak) NU. Hasilnya bisa dirasakan warga yang kurang mampu khususnya terkait kebutuhan kendaraan saat hendak berobat dan kebutuhan kesehatan lain.
"Semoga ini semua menjadi inspirasi untuk semangat berbagi berkhidmah kepada masyarakat sekitar," harapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin merasa bangga dengan LAZISNU Ranting Plumbungan yang berhasil memiliki ambulans.
"Alhamdulillah, dengan kekompakan yang luar biasa dari NU dan seluruh Banomnya juga seluruh masyarakat bisa mengumpulkan uang yang dikoordinir oleh LAZISNU, salah satunya diwujudkan dengan mobil ambulans," kata Cak Nur, sapaan akrab sembari memberikan donasi untuk operasional ambulans.
Perlu Waktu Setahun Lebih
Ari Wahidi, ketua panitia yang juga pengurus UPZIS LAZISNU Ranting Plumbungan saat dikonfirmasi NU Online mengemukakan bahwa untuk mewujudkan ambulans ini membutuhkan waktu sekitar satu setengah tahun.
"Pergerakan kaleng Koin NU Ranting Plumbungan sudah tersebar sekitar enam ratus kaleng yang menyapa seluruh Desa Plumbungan dengan hasil perolehan enam sampai tujuh jutaan per bulan," ungkapnya.
Menurut Ari, untuk teknis pengambilan kaleng dikoordinir oleh koordinator di setiap RT khususnya ibu-ibu dengan menjemput ke rumah donatur.
"Ada empat program yang sudah disalurkan dari hasil KOIN NU ini di antaranya santunan pendidikan, santunan dluafa, santunan anak yatim, pembagian sekitar lima ratus kartu sehat gratis LAZISNU, serta launching ambulans gratis," tegasnya.
Dirinya berharap keberadaan ambulans bisa membantu masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan sarana transportasi mengantar orang sakit ke klinik kesehatan atau ke rumah sakit.
“Juga mengantar jenazah keluar daerah bagi warga yang sudah lama tinggal tapi belum berdomisili di desa ini," pungkasnya.
Kontributor: Yuli Riyanto
Editor: Ibnu Nawawi