Nasional

Di Haul Ke-21 Kiai Cholil Bisri, KH Abdul Ghofur Ajak Jamaah Amalkan Surat Al-Fatihah dan Tahlil

Selasa, 7 Januari 2025 | 19:00 WIB

Di Haul Ke-21 Kiai Cholil Bisri, KH Abdul Ghofur Ajak Jamaah Amalkan Surat Al-Fatihah dan Tahlil

KH Abdul Ghofur saat tausiyah dalam Haul Ke-21 KH Cholil Bisri di Pesantren Roudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada Selasa (7/1/2025). (Foto: TVNU/Jun)

Jakarta, NU Online

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat KH Abdul Ghofur mengungkapkan faedah surah Al-Fatihah dan kalimat tahlil. Hal itu disampaikan dalam acara Pengajian Rajabiah dan Haul Ke-21 KH M Cholil Bisri di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada Selasa (7/1/2025) pagi.


Kiai Ghofur menuturkan bahwa membaca Surat Al-Fatihah lebih baik ketimbang membaca Al-Qur'an sepuluh kali. Ia menjelaskan, saat membaca Al-Fatihah harus dibarengi dengan niat yang kuat sekaligus konsisten jika ingin menggapai hajat tertentu.


"Saya dulu membaca Al-Fatihah sehari 1000 kali selama 3 tahun. Membaca Al-Fatihah niatnya ditata ya," tutur kiai asal Lamongan itu.


Kiai Ghofur pun menegaskan bahwa amalan utama orang NU adalah tahlilan. Ia menegaskan, penyebutan ritual yang diambil dari pembacaan laa ilaaha illallah itu merupakan saripati dari segala zikir yang ada. Keutamaan lafal ini juga terletak pada perempuan sedang haid yang diperbolehkan untuk merapalkannya.


Selain itu, Kiai Ghofur menyarankan agar setelah membaca Al-Fatihah segera disusul dengan memohon ampun kepada Allah. Perbuatan ini sebagai washilah untuk memperbaiki keburukan yang dilakukan seseorang dan pendahulunya.


"Ini Kanjeng Nabi yang bersabda: sebanyak apa pun dosa kalian, jika kalian mau zikir laa ilaaha illallah maka akan habis, lebur semuanya," paparnya.


Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa setiap manusia mempunyai keinginan yang ntuk mengejarnya, manusia perlu berupaya untuk mewujudkannya.


"Kita semua punya keinginan, lalu keinginan itu diikhtiari," ujar putra KH M Cholil Bisri itu.


Gus Yahya juga mengajak jamaah agar berupaya mengedepankan niat untuk mendapatkan keberkahan dari para masyayikh dan para orang tua yang telah mendahului.


Usai tausiyah, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin Katib 'Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori.


Acara turut menghadirkan sejumlah kiai setempat yang antara lain KH Hazim Mabrur, Habib Abdullah bin Abdurrahman Assegaf, beserta ratusan jamaah pengajian Selasa-Jumat yang didominasi ibu-ibu.