Surabaya, NU Online
Mahfud MD hadir di tengah ribuan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang sedang mengikuti Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKKMB). Kegiatan dipusatkan di lantai dasar Tower Unusa, Kampus B, Jemursari, Surabaya, Senin (9/9) malam.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 ini mengajak mahasiswa untuk selalu membangun dan merawat Indonesia sebagai negara merdeka. Caranya, dengan memiliki sifat kedaulatan dan memperkuat jiwa kebangsaan.
“Kita sudah berdaulat secara resmi, tapi masih banyak perilaku yeng menggerus, sehingga perlu penguatan Pancasila dan revolusi mental. Kemerdekaan menjadi pintu berkah bagi masyarakat untuk bisa meraih cita-cita dan masa depan. Karena itu kedaulatan sebagai negara merdeka harus selalu dijaga,” kata Menteri Pertahanan pada era KH Abdurrahman Wahid tersebut bersemangat.
Mahfud mengatakan masa depan seseorang tidak ditentukan seseorang lulus dari mana, namun lebih tergantung orang itu sendiri. Universitas hanya menyediakan sarana dan menunjukkan caranya bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mencerdaskan kehidupan tak sekadar mencerdaskan otak saja, namun juga mencerdaskan watak. Karenanya, kalian yang bisa kuliah di Universitas NU ini harus bersyukur, karena landasan yang digunakan sudah mencerminkan pada kecerdasan otak atau ilmu pengetahuan dan watak yakni akhlak atau iman untuk menghasilkan generasi rahmatan lil alamin,” tandasnya.
Untuk memiliki kecerdasan otak dan watak, Mahfud mengajak mahasiswa baru untuk aktif dalam norma akademik maupun budaya atau tradisi akademik dengan rajin membaca, diskusi, serta aktif menulis.
“Selain aktif dalam norma akademik, mahasiswa baru harus juga lebih aktif dalam budaya atau tradisi akademik secara bersamaan. Ini akan membentuk rasa nasionalis. Yang pada akhirnya menumbuhkan jiwa kedaulatan,” kata Mahfud.
Di8 akhir paparan, Mahfud tidak lupa mengucapkan selamat kepada mahasiswa Unusa yang memiliki kesempatan menikmati bangku kuliah yang tidak semua orang mampu.
Sementara itu Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengatakan untuk membangkitkan rasa kebangsaan pada anak muda, harus mempelajari sejarah berdirinya bangsa. Anak muda sekarang harus mengetahui bagaimana peran penting nasionalisme anak muda kala itu dalam memerdekakan bangsa.
“Peristiwa 9 Agustus di Rengasdengklok harus diketahui dan dipelajari oleh mahasiswa, bagaimana tingginya semangat dan jiwa nasionalis anak muda. Demi memerdekakan bangsa Indonesia, mereka tidak mau berkompromi dengan negara penjajah,” papar Jazidie.
Rektor mengatakan Pancasila sebagai dasar negara dan juga arah negara ini bekerja dan bergerak, menjadi materi wajib di setiap PKKMB Unusa.
“Kita harus meneguhkan kembali negara kesatuan ini untuk menepis, menolak, dan melawan radikalisme,” pungkasnya.
Editor: Ibnu Nawawi