Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Covid-19 Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, dr Narolitha memastikan, bahwa vaksinasi efektif mencegah infeksi Covid-19 bergejala hingga 94 persen. Hal ini berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan kepada tenaga kesehatan (nakes) di RSI Jemursari.
"Sejauh yang kami amati efektivitas pasca vaksinasi itu 94 persen. Jadi, kalaupun ada yang sudah divaksin terkonfirmasi Covid-19 lagi, gejala yang dirasakan akan lebih ringan dibandingkan ketika sebelum divaksin," ujar dr Narolitha kepada NU Online, Rabu (21/7).
Sampai saat ini, masih ada yang meragukan efektivitas vaksin dalam menangkal Covid-19 atau varian baru yang mulai bermunculan. Pasalnya, banyak nakes yang sudah lebih dulu mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 tetap bisa terinfeksi virus. Menurut dia, itu bukan karena vaksin tidak efektif lagi. Namun, karena tingginya intensitas paparan virus saat mereka merawat pasien Covid-19.
"Istilahnya begini, vaksin itu melindungi dan mengurangi tingkat keparahan. Jadi, semua orang masih bisa tertular virus atau varian baru, termasuk mereka yang sudah divaksinasi," paparnya.
Senada dengan dr Narolitha, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog dr Dirga Sakti mengatakan, bahwa vaksin membuat seseorang kebal terhadap suatu penyakit. Ketika vaksin disuntikkan ke tubuh akan merespons dengan membentuk antibodi sebagai pasukan kekebalan. Maka, orang yang telah divaksin memiliki kekebalan saat terpapar virus.
"Orang yang divaksinasi mendapat kekebalan tanpa harus sakit dulu, sementara orang yang tidak divaksinasi harus sakit dulu baru kebal," kata dr Dirga.
Dijelaskannnya, setiap jenis vaksin mempunyai keunggulan masing-masing dan selama efikasinya lebih dari 50 persen sesuai standar World Health Organisation (WHO) dan telah berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Maka dapat dipastikan efektivitas dan keamanannya.
"Sekarang ini pemerintah telah menyediakan vaksin dengan efikasi lebih dari 50 persen yang sesuai dengan WHO juga telah mendapat izin BPOM," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, bahwa vaksin membutuhkan waktu untuk bekerja secara optimal. Oleh karena itu, meskipun sudah divaksinasi seseorang tetap dituntut untuk menjaga kesehatan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. "Agar perlindungannya optimal tetap harus menjalankan prokes Covid-19," terangnya.
Meskipun durasi perlindungan vaksin Covid-19 masih dalam penelitian. Namun, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi agar supaya herd immunity (kekebalan kelompok) segera tercapai.
"Herd immunity tercipta dari masyarakat yang cakupan vaksinasinya tinggi, oleh karena itu, vaksinasi bukan hanya urusan pribadi, tapi jadi tanggung jawab bersama," pungkasnya.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua