![Greg Barton: Makin Modern NU ini, Makin Canggih](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/greg-barton_1738932215.webp)
Akademisi Deakin University Australia Greg Barton saat menghadiri Munas Alim Ulama NU dan Konbes NU 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (6/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Akademisi Deakin University, Australia, Prof Greg Barton mengomentari hasil dari Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulam dan Komferensi Besar (Konbes) NU 2025 yang digelar sebagai rangkaian resepsi dengan Hari Lahir (Harlah) NU ke-102 di Hotel Sultan, Jakarta, pada Rabu hingga Kamis (5-6/2025).
Greg mengatakan hasil-hasil dari kedua forum permusyawaratan di lingkungan NU itu semakin menunjukkan faktor-faktor kekinian dan kemodernan sesuai tuntutan zaman.
"Saya dapat kesan positif bahwa (Hasil Munas-Konbes NU) melengkapi sistem yang sudah, bikin lebih rapi, bikin lebih utuh. Makin lama, makin Modern NU ini, makin canggih," katanya kepada NU Online seusai penutupan acara pada Kamis (6/2/2025) malam.
Greg memandang, meski sudah ada kemajuan, NU tetap mengikutsertakan isi keilmuan keagamaan yang berkolaborasi dengan kemodernan. Sehingga hal tersebut menjadikan NU bertransformasi lebih canggih lagi.
"Memang masih ada dialek-dialek kekuatan yang berkaitan dengan keilmuan dengan di dalamnya hal-hal yang rohani tetapi harus diakui juga bahwa dalam beberapa aspek moderasi bisa juga ada konsolidasi dan bisa juga ada pembaharuan supaya lebih efisien, lebih canggih, lebih, modern," ujarnya.
"Dan ini sudah terbukti dengan Munas ini bahwa, ya sedikit demi sedikit ada kemajuan NU menjadi lebih modern," lanjutnya.
Terkait dampak Munas kepada masyarakat, Greg menjelaskan bahwa ada kekuatan hubungan besar antara NU dengan masyarakat, khususnya kalangan bawah yang biasa dikenal dengan wong cilik.
"Sudah kelihatan bahwa arah hubungan antara NU sebagai organisasi massa yang berdasarkan agama yang penerapan idenya pada kehidupan sehari-hari bahwa yang wong cilik, orang biasa, bahwa ini relevan," ujarnya.
Baginya, NU sampai saat ini memang fokus pada hal-hal yang bersifat agamawi tapi masih ada relevansi untuk kehidupan masyarakat secara luas dalam sehari-hari.
"Harapan saya bisa tetap maju begini, ya. Dulu pada waktunya Gus Dur dengan wafatnya beliau orang yang luar biasa, tidak mungkin bisa diteruskan, tidak ada lagi Gus Dur, tapi alhamdulillah sudah penerusannya dengan Gus Yahya, dengan para rekannya dan teman-temannya, terus-menerus dan tetap digerakkan dengan cara yang sangat efektif dan sangat berguna," katanya.
"Kalau bisa tetap begini akan maju sèdikit demi sedikit tapi tidak mundur, tetap maju, saya merasakan optimis untuk masa depan," terangnya.
Diketahui, ini adalah materi-materi dalam Munas Alim Ulama NU 2025.
Komisi bahtsul masail waqi'iyah
- Pelibatan diri dalam konflik negara lain
- Perdagangan karbon
- Konsep uang kertas dalam kewajiban zakat (kategori: i’adatun nadhar)
- I’adatun nadhar hasil Munas 2023 tentang penyembelihan dam
- Perniagaan aset di atas tanah wakaf
Komisi bahtsul masail maudhu'iyah
- Fiqih filantropi
- Murur di Muzdalifah dan Mina tanpa mabit
- Problematika pajak dalam Islam
- Hak dan kewajiban Muslim di negara non-Muslim
- Kontrak sosial politik pemimpin dan rakyat
Komisi bahtsul masail qanuniyah
- Larangan menggunakan media sosial bagi anak di bawah umur
- Regulasi jual beli minuman beralkohol
- Pencatatan pernikahan oleh Dukcapil bagi perkawinan yang tidak tercatat di KUA
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Persiapan di Bulan Sya’ban, Menyambut Bulan Ramadhan
2
Khutbah Jumat: Mari Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan
3
Khutbah Jumat: Perbanyak Shalawat di Bulan Sya'ban
4
Khutbah Jumat: Cara Meraih Ketenangan Hidup
5
Khutbah Jumat: Segeralah Mengqadha Puasa Ramadhan Tahun Lalu
6
Khutbah Jumat: Mari Mengajak Kebaikan dan Menjauhkan Keburukan dengan Bijak
Terkini
Lihat Semua