Nasional

Gus Ulil Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu Usai Pengumuman Resmi Hasil Pemilu 2024 dari KPU

Rabu, 20 Maret 2024 | 03:30 WIB

Gus Ulil Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu Usai Pengumuman Resmi Hasil Pemilu 2024 dari KPU

Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla saat memberikan keterangan kepada NU Online di Perpustakaan PBNU, Senin (18/3/2024). (Foto: NU Online/Aru)

Jakarta, NU Online

Rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional pemilihan umum (pemilu) 2024 masih terus berlangsung hingga hari ini. Sementara itu, batas akhir pengumuman penetapan hasil pemilu 2024 baik pemilihan legislatif (pileg) maupun pemilihan presiden (pilpres) adalah Rabu (20/3/2024) hari ini. 


Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengatakan bahwa dengan diumumkannya rekapitulasi resmi oleh KPU sebentar lagi, ia berharap bangsa Indonesia bisa menyambutnya dengan kegembiraan.


"Dengan pengumuman itu berarti sudah bisa disimpulkan pemenang resminya, karena kita kan menunggu pengumuman resmi. Jadi kemarin kan baru quick count, baru rekapitulasi elektronik yang semua masih belum resmi," ujarnya kepada NU Online saat ditemui di Perpustakaan PBNU, Senin (18/3/2024).


Gus Ulil menyatakan bahwa dengan diumumkannya penghitungan resmi pemilu 2024 oleh KPU, maka sudah sampai di ujung rangkaian pemilu, baik pilpres maupun pileg. Ia berharap pengumuman ini bisa membuat bangsa Indonesia bersatu kembali tanpa mempermasalahkan pilihan politik selama pemilu.


"Bagi saya sudah selesai, game is over, permainan sudah selesai. Jadi mari kita kembali hidup normal, bersaudara, bersahabat seperti semula," imbuhnya.


Ia menegaskan bahwa tugas masyarakat saat ini adalah mengontrol presiden dan wakil presiden yang terpilih. Menurutnya, presiden dan wakil presiden untuk semua golongan, bukan hanya golongan tertentu.


"Tentu saja masih terbuka kemungkinan untuk melakukan keberatan di MK, dan itu juga sesuatu yang dilindungi oleh Undang-undang. Silakan saja, siapa pun yang ingin melakukan itu, dan memang sudah selayaknya kalau dilihat ada kecurangan ya tinggal dibawa ke Mahkamah Konstitusi, dan apa pun nanti keputusannya, keputusan MK adalah keputusan final," terangnya.


Ia menjelaskan bahwa pada akhirnya, mereka harus menerima keputusan akhir itu karena MK merupakan otoritas tertinggi dalam negara dalam bidang hukum.


'Kita berharap bangsa Indonesia bersatu kembali, apalagi ini bulan puasa, bulan suci, bulan yang menyatukan hati dan pikiran," ungkapnya.


"Alhamdulillah kita sebagai bangsa Indonesia dan kita sebagai warga NU juga bersyukur kita bisa melaksanakan pemilu dengan baik, lancar, aman, tentu saja ada kekurangan di sana-sini biasa itu, tetapi kita sudah bisa menuntaskan ini," ujarnya.


Ia menekankan bahwa pemilu hanyalah alat untuk mencapai tujuan besar. Menurutnya, tujuan tersebut adalah menciptakan dan membangun kesejahteraan serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, serta meraih mimpi besar bangsa ini di masa depan, seperti Indonesia Emas pada tahun 2045.


"Bagi saya itu mimpi besar, kita semua harus bersatu, mendukung mimpi itu, perbedaan-perbedaan boleh, tetapi tidak mengganggu upaya kolektif kita untuk mencapai mimpi itu," pungkasnya