Gus Yaqut Minta Kader Ansor-Banser Satu Komando Hadapi Pemilu 2024
Jumat, 18 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Ketum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut saat menyampaikan pengarahan pada puncak Tasyakuran Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Lahir Ke-89 GP Ansor, di Kantor PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya 65 Jakarta Pusat, pada Kamis (17/8/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) memberikan arahan kepada seluruh kadernya dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) pada 2024 mendatang.
Ia meminta seluruh kader Ansor, begitu juga anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), untuk bergerak satu komando. Semua kader, di mana pun berada, dilarang untuk bergerak di luar dari komando yang diberikan oleh pimpinan.
Gus Yaqut menekankan agar kadernya melakukan koordinasi dengan pimpinan jika ada hal-hal yang ingin dilakukan di luar komando.
Ia juga meminta kader Ansor dan Banser untuk tidak bertengkar hanya karena berbeda pilihan politik pada perhelatan pesta demokrasi atau Pemilu 2024 nanti.
"Di tahun politik nanti saya minta semua kader Ansor-Banser untuk bergerak sesuai dengan komando yang diberikan. Tidak boleh mengambil pilihan-pilihan sendiri, bergerak sendiri-sendiri, dan lompat sana lompat sini sendiri tanpa ada komando atau minimal koordinasi dengan pimpinan," katanya.
Arahan tersebut diungkapkan Gus Yaqut dalam acara Tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia dan Hari Lahir Ke-89 GP Ansor, di Kantor PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya 65 Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023) malam.
"Tidak boleh kader-kader Ansor-Banser bertengkar sendiri di lapangan hanya karena berbeda pilihan politik. Semua bisa dibicarakan dan semua bisa dikoordinasikan," tegas Gus Yaqut.
Dengan bergerak satu komando dan tidak bertengkar hanya karena berbeda pilihan politik, Gus Yaqut yakin seluruh kader Ansor pada posisi apa pun, akan semakin kuat dan disegani oleh siapa saja.
"Saya minta, sekali lagi, koordinasi, taat pada komando. Tidak boleh lompat-lompat sendiri. Tidak boleh bermain-main sendiri. Kalau masih ada yang begitu, maka tunggu sanksi organisasi, pasti akan kita berikan. Kita tidak peduli. Jadi kalau nggak taat komando (akan disanksi), kita nggak akan peduli posisinya apa," tegas Gus Yaqut.
Sebagai contoh, ia menyebut Wakil Menteri Agama RI H Saiful Rahmat Dasuki merupakan kader Ansor. Saat ini, Saiful masih tercatat sebagai salah satu Ketua PP GP Ansor. Tetapi jika Saiful melanggar ketetapan organisasi, Gus Yaqut tetap akan memberinya sanksi.
"Kalau Pak Wamen melanggar ketetapan organisasi, ya nggak peduli, meskipun dia Wamen, ya kita sanksi. Jadi, jaga keadaban dan tetap dalam satu komando. Jangan pernah bergeser," tegas Gus Yaqut.
Ia berharap, di momentum peringatan HUT Ke-78 RI dan Harlah Ke-89 Ansor itu, organisasi kepemudaan badan otonom Nahdlatul Ulama ini bisa semakin kokoh dalam mengabdi.
"Semoga usia panjang ini membuat kita semakin kokoh dalam memberikan pengabdian terbaik kita kepada bangsa, negara, organisasi, dan tentu kepada agama yang kita cintai," harap Gus Yaqut.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua