Hari Ke-10 Pascabanjir Sumatra: 914 Jiwa Meninggal, 4 Ribu Orang Luka-Luka
NU Online · Sabtu, 6 Desember 2025 | 19:30 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) kembali memperbaharui jumlah korban meninggal dunia pascabanjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, pada 26 November 2025.
Per Sabtu (6/12/2025) pukul 19.15 WIB, BNPB mencatat 914 jiwa meninggal dunia, 389 orang masih dinyatakan hilang, 4,2 ribu orang mengalami luka-luka, 803,6 orang masih mengungsi, dan kabupaten/kota yang terdampak bertambah menjadi 52.
Selain itu, bencana tersebut menimbulkan banyak kerusakan ringan, sedang, hingga berat pada 105,6 ribu unit rumah, 1 ribu unit fasilitas umum, 155 unit fasilitas kesehatan, 522 unit fasilitas pendidikan, 222 unit gedung/kantor, 344 unit rumah ibadah, serta 405 unit jembatan.
Aceh
Di Aceh, korban meninggal dunia bertambah menjadi 359 jiwa, 3,5 ribu orang mengalami luka-luka, dan 94 orang masih hilang. Korban tersebar di Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Aceh Timur, Bireuen, Aceh Tenggara, Kota Langsa, Gayo Lues, dan Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 750,3 ribu orang masih mengungsi, 18 kabupaten/kota terdampak, 97,4 ribu rumah mengalami kerusakan, 258 unit fasilitas pendidikan rusak, 312 unit jembatan rusak, 126 unit fasilitas kesehatan rusak, 585 unit fasilitas umum rusak, 205 unit gedung/kantor rusak, dan 201 unit rumah ibadah rusak.
Sumatra Utara
Di Sumatra Utara tercatat 329 jiwa meninggal dunia yang tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Deli Serdang, Kota Medan, Langkat, dan Humbang Hasundutan. Sementara itu, ada 82 orang hilang dan masih tahap pencarian, 647 orang mengalami luka-luka, serta 34,9 ribu orang masih mengungsi.
Selanjutnya, kabupaten/kota terdampak bertambah menjadi 18 yang mengalami banyak kerusakan ringan, sedang, hingga berat pada 2,4 ribu rumah, 74 unit fasiltas umum, 1 unit fasilitas kesehatan, 54 fasilitas pendidikan, 19 unit rumah ibadah, dan 29 unit jembatan.
Sumatra Barat
Di Sumatra Barat, korban meninggal dunia bertambah menjadi 226 jiwa dan 213 orang masih hilang. Korban tersebar di Agam, Kota Padang Panjang, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Pasaman Barat.
Jumlah warga yang mengalami luka-luka sebanyak 112 orang, 18,4 ribu orang terpaksa mengungsi, 5,8 ribu rumah rusak, dan 16 kabupaten/kota terdampak. Berbagai fasilitas mengalami kerusakan, antara lain 362 unit fasiltas umum, 28 unit fasilitas kesehatan, 210 unit fasilitas pendidikan, 124 unit rumah ibadah, 17 unit gedung/kantor, dan 64 unit jembatan.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatra Barat Basrial Aidil menyampaikan bahwa warga terdampak membutuhkan sembako, makanan bayi, susu bayi dan balita, popok bayi, pembalut Wanita, selimut, kasur, serta bantal.
Selain itu, waega membutuhkan pakaian dalam, perlengkapan mandi, dan perlengkapan sholat. Kebutuhan kesehatan yakni obat-obatan, perlengkapan P3K, vitamin, masker, hand sanitizer, dan salep antiseptik.
“Sampai hari ini, beberapa relawan NU Peduli Sumbar mulai sakit karena kecapekan menerjang lokai-lokasi yang jalanan masih berlumpur bahkan banyak yang rusak,” ujarnya kepada NU Online, Sabtu (6/12/2025).
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/galang-dana/yuk-bantu-korban-bencana-di-indonesia.
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua