Kerja Sama dengan Kerajaan Qatar, PBNU Akan Bangun 100 Masjid di Indonesia
Jumat, 11 Maret 2022 | 15:00 WIB
Suasana pertemuan PBNU dengan Lembaga Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar, Qilaa Group (Insania Humanitarian Funds) saat membahas kerja sama membangun 100 masjid dan 10 rumah sakit di gedung PBNU. (Foto: NU Online/Syakir)
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan membangun 100 masjid dan 10 rumah sakit di Indonesia. Masjid pertama dari kerja sama ini rencananya dibangun di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Pembangunan masjid dan rumah sakit ini merupakan kerja sama PBNU dengan Lembaga Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar, Qilaa Group (Insania Humanitarian Funds).
PBNU dengan Qilaa Group sebelumnya menandatangani nota kesepahaman (MoU) itu di Universitas Islam Malang (Unisma), 5 Desember 2021 silam. Saat itu, kerja sama ditandatangani Ketua Umum PBNU 2015-2021, KH Said Aqil Siroj, bersama Sekjen Dewan Keluarga Kerajaan Qatar sekaligus Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar, Syekh Abdul Aziz Abdurrahman Hassan al-Thani.
“Kami punya tanggung jawab untuk melanjutkan apa yang sudah menjadi keputusan pengurus sebelumnya,” kata Ketua PBNU H Amin Said Husni, mewakili Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), saat menerima kunjungan perwakilan Qilaa Group Indonesia, di ruang rapat lantai 5 Gedung PBNU Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Ia juga segera melaporkan hasil pertemuan itu kepada Gus Yahya. Lalu, kedua belah pihak menindaklanjutinya dengan membuat perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani Syekh Abdul Aziz al-Thani dan Gus Yahya. Syekh Abdul Aziz dijadwalkan datang ke Indonesia pada 20 Maret 2022 mendatang.
“Nanti kita laporkan ke Ketua Umum, termasuk usulan membangun masjid di IKN. Karena lokasinya dekat kantor PBNU, ini segera dibahas dan proses finalisasi. Dengan usulan membangun masjid yang akan dibantu oleh Syekh al-Thani, ini menarik,” tambah Amin Said.
Selain itu, PBNU akan segera membentuk tim kerja dan menyiapkan lokasi. Sebab, pengelolaan masjid dan rumah sakit itu kelak pengelolaannya diserahkan penuh kepada PBNU. “Jumlah 100 masjid dan 10 rumah sakit ini bukan pekerjaan ringan. Karena kami harus menyiapkan lokasi, sehingga menjadi bagian dari rencana yang harus kita susun,” terang Amin Said.
Perwakilan dari Qilaa Group Indonesia M Taufik Hidayat mengatakan, kerja sama dengan PBNU untuk membangun 100 masjid dan 10 rumah sakit di Indonesia merupakan keinginan Syekh Abdul Aziz al-Thani agar NU menjadi organisasi Islam yang mandiri. Pembangunan masjid di dekat lokasi IKN Nusantara itu pun langsung diusulkan kepada Syekh Abdul Aziz ketika tiba di Indonesia.
“Mohon tim teknis segera dibuat agar bisa menyusun perjanjian kerja sama sebelum beliau (Syekh Abdul Aziz) datang, biar tahu besaran masjid di setiap wilayah. Kalau bisa, nanti masjid di IKN ada Islamic Center. Soal desain masjid nanti bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing, sehingga kearifan lokalnya bisa terlihat,” jelas Taufik.
Pertemuan itu dihadiri perwakilan Qilaa Group yang lain, yakni Sofia Koswara dan Subandriyo. Hadir pula Ketua PBNU Bidang Organisasi H Choirul Saleh dan Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua