Syifa Arrahmah
Penulis
Yogyakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI resmi melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Rabu (10/8/2022) malam. MoU itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya, Zulhas mengatakan bahwa kerja sama ini sebagai salah satu bentuk usaha untuk mengembangkan kewirausahaan di lingkungan pesantren.
“Penting sekali kerja sama perdagangan dengan PBNU agar terjadi sinergi mempercepat pengembangan kewirausahaan di pondok-pondok pesantren,” kata Mendag Zulhas.
Percepatan pengembangan ini, menurutnya, bertujuan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di 2045 mendatang. Caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) berdaya saing, produktivitas sektor ekonomi, dan transformasi digital.
“Agar di 2045 itu kita mampu menjadi negara yang maju. Sekarang kan semua terbuka dengan platform digital nantinya kita akan saling terintegrasi,” tuturnya.
Ia menargetkan percepatan digitalisasi di 1.000 pasar rakyat dan 1 juta pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. “Saya menargetkan warung-warung itu jumlahnya 1 juta dan sekarang sudah ada 48.000 warung.
“Jumlah itu dari keseluruhan warung yang telah ada dan yang baru, artinya kita berdayakan dengan menyuplai kebutuhan-kebutuhan pokok dari produksinya langsung. Sehingga warung-warung itu bisa berkembang dan bersaing dengan baik,” ungkapnya.
Di samping itu, Mendag Zulhas juga berupaya menguatkan pemahaman digitalisasi kepada para santri agar bisa menyelaraskan pengembangan wirausaha yang terkelola dengan baik. “Paling tidak setiap pesantren sudah punya supermarket sendiri yang harganya bersaing,” jelasnya.
Ia meyakini tindak lanjut dari kerja sama ini akan berbuah baik. Lantaran hampir 97 persen tenaga kerja/pedagang ada di setiap lingkungan pesantren.
“Peluangnya tentu besar sekali karena 97 persen tenaga kerja pedagang-pedagang kecil ada di situ,” tandasnya.
Hal senada juga disepakati oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Bagi dia, kerja sama ini dapat menguatkan semangat Nahdlatut Tujjar di lingkungan masyarakat NU. “Kita manfaatkan momentum kerja sama ini untuk memperkuat semangat Nahdlatut Tujjar,” ujarnya.
Harapannya melalui kerja sama dagang ini, warga NU yang berkecimpung di dunia perdagangan terbantu dan termudahkan akses dagangnya sehingga terbangun semangat berkontribusi untuk memajukan perekonomian negara.
“Kerja sama ini semoga bisa memberikan tambahan kekuatan kepada jamaah NU dan membantu menggalang konsolidasi mereka untuk ikut menggerakkan berkontribusi dalam menopang ketahanan bangsa negara Indonesia,” harap Gus Yahya.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua