Nasional

Pemerintah: Stok Beras Nasional Aman

Sabtu, 15 September 2018 | 06:30 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa stok beras dalam negeri untuk tahun 2018 masih mencukupi dan cenderung melimpah, sehingga tidak diperlukan mendatangkan besar dari luar negeri.

Hal itu dikatakan saat keduanya melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Kramat Jati dan Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta, Jumat (14/9). Dalam sidak itu diktahui stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini mencapai 47 ribu ton, sementara dalam catatan Perum Bulog, stok beras yang tersedia mencapai 2,8 juta ton.

Oleh karena itu, Budi Waseso mempertanyakan untuk melakukan impor beras yang mencapai dua juta ton pada tahun ini. Selain karena tidak dibutuhkan, harga beras impor tahun ini mengalami kenaikan di saat harga beras lokal mengalami penurunan harga. 

“Padahal faktanya, kalau kita bandingkan, harga beras impor relatif harganya tidak jauh dengan harga lokal,” kata Buwas di Jakarta, Jumat (14/9). Buwas lantas menuding harga beras impor yang tinggi mempengaruhi tingginya harga beras dalam negeri. 

“Itulah mengapa kita menghindari impor. Sementara tadi yang sudah kita lihat itu semua beras lokal, beras dalam negeri. Karena itu tidak efisien jika perintah melakukan impor. Sebab harganya malah akan semakin naik karena dolarnya sedang tinggi,” katanya.

Saat ini, kata Buwas, masih ada sejumlah daerah yang belum panen yang hasilnya nanti perlu untuk diserap oleh Bulog. Dalam rangka itu, Bulog telah menyewa gudang tambahan mampu menampung 500 ribu ton besar. 

“Saya sudah sewa gudang kurang lebih 500 ribu ton. Mengingat keterbatasan gudang ini dan mengingat masih ada panen di sejumlah daerah. Kita juga masih menyerap produk dalam negeri. Jadi saya rasa hingga sekarang kita belum membutuhkan beras impor,” tegas Buwas.


Di tempat yang sama, Mentan Amran mengatakan Kementan tingkat produksi beras dalam negeri terbilang masih cukup tinggi. Dari hasil sidak, supply beras di Pasar Induk Beras Cipinang masih normal dengan stok gudang mencapai 47 ribu ton. 

“Kondisi stok ini di atas batas normal hingga dua kali lipat dan harga malah turun di bawah HET. Ini harus dijaga jangan berubah lagi,” ujarnya. Ia menyebut keberhasilan ini merupakan buah kerja sama pemerintah dengan petani selama tiga tahun belakangan.

Kondisi ini berbeda dengan periode sebelumnya. Di antara yang membedakan dengan panen-panen sebelumnya adalah luasan area tanam hingga satu juta hektar, juga peningkatan teknologi pada benih, pupuk, alat mesin pertanian, traktor dan pompa air sehingga produksi padi selalu mencukupi kebutuhan. 

“Bisa kita lihat di lapangan faktanya beras melimpah, stok gudang Jakarta Food Station, 47 ribu ton, jauh di atas batas normal. Ini adalah paradigma baru pembangunan pertanian yang telah kita buktikan,” tegasnya.

Di tempat yang sama Dirut Food Station Cipinang, Arif Prasetyo Adi mengaku pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang hingga saat ini masih normal. Beras yang masuk mencapai 4.700 ton per ha dan stok di gudang mencapai 47 ribu ton.

“Mulai pagi hingga menjelang siang ini, sudah 4.700 ton yang tercatat masuk, sedang stok gudang PIBC, saat ini mencapai 47 ribu ton, jauh di atas standar normal 22 ribu hingga 25 ribu ton,” katanya.

Pasokan beras yang tersedia ini masih belum ditambah beras yang akan datang dari sejumlah daerah di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan dari Sulawesi Selatan. (Ahmad Rozali)