Jakarta, NU Online
Ribuan warga dari Kota Palu dan sekitarnya mulai meninggalkan wilayahnya yang terdampak gempa bumi dan tsunami melalui jalur darat untuk mencari tempat tinggal sementara yang layak.
Warga mulai terlihat mengungsi sejak Senin malam hingga Selasa pagi dengan menggunakan ribuan kendaraan yang didominasi jenis sepeda motor roda dua. Akibatnya terjadi kemacetan panjang sekitar 10 kilometer di sejumlah jalur keluar dari Palu.
Jalur yang digunakan ini sebelumnya sempat tertutup akibat longsor karena gempa bumi dan telah berhasil dibersihkan bersama dengan lima jalur lainnya, termasuk di titik perbukitan kebun kopi dari arah Palu, di mana terdapat longsor material batu kecil dan tanah yang terjadi Minggu(30/9) malam.
Sejumlah warga mengaku akan mengungsi ke sanak famili di luar Palu yang lebih aman seperti di Kabupaten Poso dan Luwuk Banggai. Sebagian lain menuju ke provinsi tetangga seperti Gorontalo, dan Sulawesi Utara.
Mereka yang keluar dari Kota Palu adalah warga yang selamat dari Kelurahan Tondo, Kampung Nelayan, Talise dan Momboro. Mereka memilih melewati jalur darat menuju pantai timur dan pantai barat.
Hanidar warga Mamboro dan Abni warga perumahan jalan Layana bersama anggota keluarga masing-masing menuju kawasan Moutong untuk mengungsi ke rumah sanak familinya.
Selama perjalanan warga yang melintas tampak sangat berhati-hati mengingat sebab jalan yang licin. Di samping itu, wartawan Antara juga menulis bahwa bau mayat masih menyengat di kawasan kebun kopi yang dilintasi warga. (Sumber: Antara, Ahmad Rozali)