Nasional

Sembilan Poin Tuntutan Aksi Indonesia Gelap BEM SI

Kamis, 20 Februari 2025 | 19:00 WIB

Sembilan Poin Tuntutan Aksi Indonesia Gelap BEM SI

Mahasiswa melanjutkan aksi Indonesia Gelap, Kamis (20/2/2025) di Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Badan Ekekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) tengah melakukan Aksi Indonesia Gelap di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/2/2025) sejak pukul 14.35 hingga sekarang.


Koordintor BEM SI Harianto mengatakan bahwa tuntutan mereka saat ini sudah tertuang ke dalam sembilan poin tuntutan yang disahkan serta dikaji sebelum aksi berlangsung.


"Harapan kita besar sekali, pemerintah jangan tuli dengarkan apa kata suara rakyat. Hari ini berjilid dan bermaraton, kami telah mengeluarkan instruksi Senin, Selasa, Rabu untuk menggelar aksi dan di sejumlah daerah juga sedang berjalan aksi-aksi," katanya.


Ia meminta agar pihak Istana dapat menemui mahasiswa, karena sejak beberapa demo Indonesia Gelap kemarin, belum ada tanggapan langsung dari Istana. Sehingga aksi demonstrasi juga tidak terbendung di beberapa daerah lainnya.


"Yang kami khawatirkan jika tidak ada pihak dari istana maupun pemerintah hadir, maka gerakan-gerakan ini akan terus terjadi dan kami percaya revolusi akan terjadi di Indonesia," katanya.


Berikut adalah poin tuntutan yang diterima NU Online melalui Harianto.

1. Kaji Ulang Inpres No. 1 Tahun 2025
2. Tranparansi Status Pembangunan dan pajak rakyat
3. Evaluasi Besar-besaran Makan Bergizi Gratis
4. Tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah
5. Tolak Dwifungsi TNI
6. Sahkan RUU Perampasan Aset
7. Tingkatkan Kualitas Pendidikan & Kesehatan secara Nasional
8. Tolak impunitas & Tuntaskan HAM berat
9. Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo


Terdengar, pihak kepolisian tengah melakukan komunikasi dengan pihak Istana untuk datang menemui massa aksi.


"Kami menginformasikan bahwa kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak Istana," kata polisi yang berbicara dari atas mobil pengeras suara.


Demontran juga nampak ingin menembus berier yang sudah dibuat dengan mencabut kawat besi.


"Teman-teman mahasiswa mari kita pindahkan kawat-kawat dan tembok beton ke samping," kata mahasiswa yang bersautan dengan polisi.