Sri Mulyani Pamit Usai 14 Tahun Jabat Menkeu, Minta Dihormati Ruang Pribadinya sebagai Warga
NU Online · Selasa, 9 September 2025 | 12:00 WIB
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) resmi meninggalkan jabatannya setelah 14 tahun mengabdi dalam kabinet berbagai presiden.
Dalam acara serah terima jabatan kepada Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (9/8/2025), ia menyampaikan pesan perpisahan sekaligus permintaan pribadi.
"Saya pamit undur diri pada pagi hari ini, dan tolong mulai saat ini mulai dihormati ruang pribadi sebagai warga negara," ujar Sri Mulyani dikutip NU Online melalui Youtube Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani merasa terhormat pernah dipercaya membantu 3 Presiden RI pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo, dan Prabowo Subianto dalam mengelola keuangan negara.
Ia berpesan agar seluruh jajaran Kemenkeu tetap menjaga profesionalitas, kompetensi, dan integritas. "Jalankan tugas dengan amanah, profesional, kompeten, dan jaga selalu integritas,” pesannya.
Sri Mulyani juga berpesan agar seluruh jajaran Kemenkeu mendukung kepemimpinan yang baru dengan penuh dedikasi dalam menjalankan tugas. “Bantu pimpinan yang baru dan terus melaksanakan tugas dengan dedikasi,” tambahnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja bersamanya selama menjabat. Ucapan selamat khusus ia sampaikan kepada Purbaya Yudhi Sadewa yang kini resmi menjadi Menteri Keuangan.
"Saya ingin ucapkan selamat ke pejabat baru Pak Yudhi. Purbaya selamat mengemban amanat dan tanggung jawab yang sangat penting yaitu mengelola dan menjaga keuangan negara dan memimpin Kemenkeu," kata Sri Mulyani.
Selain memberikan ucapan selamat, Sri Mulyani juga mendoakan agar Purbaya mendapat kemudahan dalam menjalankan tugas mendampingi Presiden Prabowo Subianto.
"Semoga Pak Yudhi diberikan kemudahan dan sukses membantu Presiden Prabowo," tegasnya.
Menutup pernyataannya, ia meminta maaf jika selama menjabat masih terdapat kekhilafan. Menurutnya, manusia tidak luput dari kesalahan. "Tidak ada gading yang tidak retak, tiada manusia yang sempurna," pungkasnya.
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua