Tanggapan Menag Nasaruddin Umar soal Polemik Pembangunan Pesantren Pakai APBN
NU Online · Selasa, 21 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Menag Nasaruddin Umar saat menyampaikan keterangan kepada awak media, di Kantor Kemenag, Jakarta, pada Selasa (21/10/2025). (Foto: NU Online/Jannah)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan tanggapan soal polemik terkait pembangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, pesantren memiliki peran penting dalam menciptakan keadaban bangsa Indonesia.
“Santri itu kan juga manusia. Apalagi pesantren itu 300 tahun lamanya mengabdikan diri untuk menciptakan keadaban Indonesia. Tiba-tiba ada 1.200 orang, pembangunannya rusak. Mereka mau belajar di mana?” ujarnya saat ditemui NU Online di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta pada Selasa (21/10/2025).
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa pesantren dan para santri memiliki kontribusi besar dalam perjalanan sejarah bangsa. Bahkan, nenek moyang para santri turut berperan dalam mendirikan negara ini. Ia kembali mempertanyakan apakah salah jika pemerintah membantu pembangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny?
“Sementara nenek moyangnya yang ikut mendirikan negeri ini. Apakah salah kalau pemerintah membantu? Saya kira ada penyesuaian-penyesuaian bahasa nanti. Itu yang kita harapkan,” ucap Menag Nasaruddin.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadhewa menyanggupi penggunaan APBN untuk pembangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Ia menambahkan bahwa persetujuan final untuk rencana pembangunan tersebut berada di Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar.
“Persetujuan bukan di saya, tapi di Pak Muhamimin, tapi yang jelas Menteri Pekerjaan Umum sanggup, saya sanggup, tinggal persetujuan dari Pak Muhaimin saja,” ujarnya di Jakarta, pada 17 Oktober 2025.
Purbaya tidak mempermasalahkan jika harus membangun ulang Pondok Pesantren Al-Khoziny. Menurutnya, selama program tersebut tepat sasaran dan tepat waktu, maka Kementerian Keuangan akan setuju.
“Kalau saya lampu hijau terus, asal tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya tidak ada masalah kalau Menko Muhaimin setuju,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Muhaimin menyatakan keinginannya menyalurkan bantuan untuk Pondok Pesantren Al-Khoziny. Menurutnya, pondok pesantren yang telah berdiri selama 125 tahun itu pantas dibantu oleh negara.
Menurut Muhaimin, pembangunan Pesantren Al-Khoziny dilakukan agar kegiatan belajar mengajar santri dapat kembali berjalan.
“Pondok Pesantren Al-Khoziny ini layak dibantu dengan APBN karena kalau jumlah santrinya 1.900 orang, mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda?” ujarnya di Jakarta, pada 14 Oktober 2025.
Ia menegaskan, negara berupaya melindungi para santri yang kehilangan tempat belajar akibat bangunan yang ambruk pada 29 September 2025 lalu.
“Jadi tolong dibuka mata bahwa yang kita tolong adalah anak-anak negeri yang sedang belajar,” katanya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua