Jakarta, NU Online
Bencana gempa bumi bermagnitudo 6,8 melanda Provinsi Maluku pada Kamis (26/9) dan jumlah korban meninggal dunia terus bertambah. Dikutip Kompas.com, hingga hari Senin (30/9) jumlah korban meninggal dunia mencapai 34 jiwa dan 161 orang mengalami luka-luka. Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB) mendata, 2.675 rumah dan 87 fasilitas umum rusak akibat gempa. BNPB juga mencatat jumlah pengungsi berjumlah 244.780 orang.
Tim NU Peduli bergerak melakukan penanggulangan bencana dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa.
Tim NU Peduli dari Jakarta tiba di Negeri (Desa) Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada Sabtu (28/9). Hal pertama yang dilakukan yaitu mendirikan poskomando (posko) dan tenda darurat bagi pengungsi.
“Sahabat-sahabat kita, Tim NU Peduli dengan masyarakat setempat bahu-membahu untuk mendirikan tenda. Karena, kondisi di sini sangat rawan bencana dan tidak jauh dari sini adalah laut yang suatu saat bisa terjadi tsunami. Ini bentuk dari kepedulian NU Peduli dan sahabat-sahabat pengurus NU di Maluku dan Maluku Tengah,” terang Koordinator Tim NU Peduli, Muhammad Wahib dari lokasi bencana.
Selain mendirikan tenda, lanjut Wahib, pada hari pertama Tim NU Peduli juga meninjau tempat pengungsian untuk melakukan assessment (penilaian) dampak gempa dan memberikan kebutuhan dasar warga terdampak gempa.
Wahib melaporkan, terdapat lebih dari 600 kepala keluarga yang mengungsi ke daerah pengunungan, di ketinggian sekitar 200 MDPL. Warga pengungsi itu, kata Wahib, mengalami trauma terkait kabar tsunami dan gempa bumi susulan yang terus terjadi.
“Tim NU Peduli mengunjungi tempat pengungsian di daerah pegunungan. Di sini ada Ibu Salma dan anaknya yang baru umur 6 hari ini. Ibu Salma harus ikut ke pengungsian di ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut (MDPL). Ibu Salma dan warga lainnya trauma terhadap isu tsunami,” jelas Wahib.
Dirinya mengatakan, banyak hal yang dibutuhkan para pengungsi, warga terdampak gempa Maluku, seperti air bersih, selimut, dan kebutuhan bagi Balita dan anak-anak.
“Di tempat pengungsian tentu saja banyak hal yang dibutuhkan. Air bersih, selimut, dan juga kebutuhan untuk anak-anak. Mudah-mudahan kami dari NU Peduli bisa membantu warga terdampak gempa Maluku. Insyaallah,” harap Wakil Ketua NU Care-LAZISNU itu.
Sementara itu, NU Care-LAZISNU, sebagai lembaga filantropi di bawah naungan Nahdlatul Ulama membuka penggalangan dana untuk warga terdampak gempa Maluku. Penggalangan donasi dilakukan melalui laman Kitabisa.com/nupedulimaluku dan via rekening BCA: 0681 1926 88 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU.
Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Ibnu Nawawi