Kongres Xv Muslimat Nu

Mayoritas Wilayah Dukung Khofifah

Batam, NU OnlineMayoritas Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama menjagokan Khofifah Indar Parawansa untuk memimpin kembali organisasi  perempuan terbesar di Indonesia tersebut  dalam Kongres ke-15 Muslimat NU di Batam, 28 Maret-03 April.     Dalam rapat pleno dengan agenda pemandangan umum PW yang selesai, Jumat (31/03) sore kemarin, sebanyak 29 dari 31 PW mendukung pencalonan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut sebagai Ketua Umum Muslimat untuk kedua kalinya. Hanya PW Muslimat DKI Jakarta dan DIY yang bersikap netral atau tidak menyebut secara tegas kandidat yang dijagokan. Seperti diperkirakan semula, semua PW akhirnya menerima Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) pengurus Muslimat untuk periode 2000-2011. LPJ Khofifah diterima oleh semua PW, karena dia telah berhasil memajukan Muslimat. "Al-hamdulillah, pemandangan umum telah selesai dan semua wilayah menerima," kata Khofifah usai pemandangan umum. Dengan demikian, peluang Khofifah untuk menduduki kembali jabatan ketua umum PP Muslimat NU kini semakin besar. Apalagi pesaing beratnya, Lily Chadijah Wahid yang merupakan adik kandung Gus Dur telah gugur sebelumnya karena terganjal tata tertib calon ketua umum. Sebagaimana diberitakan NU Online, Lily terganjal aturan bahwa calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus harian PP Muslimat, padahal Lily selama ini tidak pernah sekali pun menjadi pengurus harian. Keterlibatan Lily di Muslimat adalah sebagai Ketua Umum Induk Koperasi An Nisa, lembaga ekonomi Muslimat. Meski menerima aturan tata tertib tersebut, Lily sempat menyampaikan kritik keras bahwa Kongres XV tidak demokratis, direkayasa, dan diintervensi oleh Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Choirul Anam yang mendukung Khofifah. Namun kritik Lily tersebut dibantah PW Muslimat Jawa Timur dan Jawa Barat. Gagal maju dalam pencalonan, Lily menyatakan pihaknya akan mengalihkan dukungan pada kandidat lain. Namun hingga berita ini diturunkan, dia belum mengumumkan kandidat lain yang dijagokanya. Dengan gugurnya Lily, kini masih ada empat kandidat yang tersisa, yaitu Khofifah Indar Parawansa, Hj. Mahfudah Aly Ubaid, Machsusoh Tosari Wijaya dan Musdah Mulia. Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari kalangan Muslimat, kemungkinan besar dukungan kubu Lily akan dialihkan pada Musdah Mulia yang selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh feminis Islam Indonesia dan menjabat sekretaris di PP Muslimat periode 2000-2006. Namun, sejumlah sumber lain yang berhasil di temui Duta, ada kemungkinan suara Lily akan dialihkan kepada Mahsusoh Tosari Wijaya. "Hingga saat ini informasi belum jelas. Tim masih mengadakan rapat soal pengalihan dukungan. Mungkin ke Musdah Mulia, mungkin juga ke Mahsusoh. Tunggu saja Informasinya," kata sumber Duta di kubu Lily yang meminta namanya tidak disebutkan. Sementara itu, menurut beberapa orang di Muslimat, jika suara Lily dialihkan kepada Musdah,  dapat dipastikan dia tidak akan dapat meraih dukungan besar karena di tengah gencarnya Muslimat memberi dukungan pada Rancangan Undang Undang anti-Pornografi dan Pornoaksi, Musdah justru memiliki pandangan yang cenderung menolak RUU tersebut. Pemilihan ketua umum PP Muslimat dijadwalkan berlangsung Sabtu (01/04) malam yang dilanjutkan dengan penutupan kongres pada Minggu (02/04). Selain syarat pernah menjadi pengurus harian, calon ketua umum juga disyaratkan memeperoleh dukungan sedikitnya dari 99 cabang.(amh/rif)

Jumat, 31 Maret 2006 | 12:48 WIB