Pustaka

Bi’ah Progresif: Menuju Manusia Berkesadaran Lingkungan

Kamis, 29 Februari 2024 | 19:28 WIB

Bi’ah Progresif: Menuju Manusia Berkesadaran Lingkungan

Ilustrasi cover buku Biah Progresif. (Foto: NU Online)

Saat ini permasalahan lingkungan hidup menjadi tren yang ramai diperbincangkan karena berkaitan erat terhadap kehidupan manusia. Perubahan iklim yang dinamis, global warming serta bencana dalam skala besar terjadi hampir di seluruh permukaan bumi. Kajian yang mendalam terhadap fenomena tersebut hampir semuanya berujung pada satu kesimpulan bahwa di balik serangkaian bencana yang terjadi adalah karena perilaku manusia yang kurang arif terhadap lingkungan.

 

Islam adalah agama yang universal dan ramah terhadap lingkungan. Kehadirannya, melalui Rasulullah sebagai pembawa risalah, menjadi rahmat bagi alam. Melalui tata syari'atnya, yang secara baku telah dirumuskan oleh para sarjana hukum Islam (fuqaha') abad pertengahan, Islam terbukti mampu merespons secara detail problematika dalam segala aspek kehidupan, tidak terkecuali masalah kelestarian lingkungan.

 

Menelaah tentang lingkungan dalam perspektif Islam memerlukan pemahaman dan kajian komprehensif tentang yurisprudensi (fiqh), moralitas kekhilafahan manusia serta harus memahami interpretasi teks-teks religius secara proporsional dan bertanggung jawab. 

 

Namun dalam tataran penerapannya, manusia harus banyak mengkaji serta mempertanyakan efektivitas hasil dari pengetahuannya tersebut. Dan tentunya setelah semuanya disadari, manusia layak melakukan instrospeksi atas berbagai potret bencana yang terjadi di belahan bumi belakangan ini. 

 

Berkaitan dengan upaya tersebut, Pondok Pesantren Lirboyo, melalui Wisudawan Mahasantri Ma’had Aly 2021-2022 menerbitkan buku dengan tema kajian mengenai problematika lingkungan yang berjudul, “Bi’ah Progresif: Menuju Manusia Berkesadaran Lingkungan”.

 

Isi Buku
Secara garis besar, sistematika buku ini terdiri dari lima bab yang di dalamnya terdapat beberapa judul. Sebelum memasuki kelima bab tersebut, terlebih dahulu dipaparkan sebuah prolog mengenai sudah peran manusia dalam melaksanakan amanat sebagai pengendali ekosistem alam.

 

Pada bab pertama, buku ini mengurai tentang dasar ekologi Islam, yang berisikan mengenai esensi lingkungan dalam Islam. Selain itu, pada bagian ini juga dipaparkan mengenai sketsa pendidikan ekologi dan rekonstruksi kualitas lingkungan.

 

Pada bab kedua, buku ini memaparkan pembahasan mengenai hak asasi lingkungan, yang berisikan mengenai peran khalifah di muka bumi, etika lingkungan hidup, cara mengatur pola konsumsi, dan pola hidup sederhana. Selain itu, pada bab ini juga dipaparkan mengenai rotasi keadilan, hak lingkungan, harmonisasi alam dengan manusia, dan cara membaca pesan moral Ilahi.

 

Selanjutnya, pada bab ketiga, buku ini menguraikan tentang prinsip pemanfaatan sumber daya alam, yang berisikan mengenai paradigma ayat taskhir dan pemanfatannya, serta konsep syari’at dalam pengelolaan sumber daya. Selain itu, pada bab ini juga akan dipaparkan mengenai pemanfaatan dan kepemilikan sumber daya laut, penurunan sumber daya perikanan, pencurian ikan, dan cara merubah cara pandang manusia dalam pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

 

Pada bab keempat, buku ini membahas mengenai degradasi lingkungan, yang berisikan mengenai kerusakan lingkungan dalam perspektif Islam, perusakan alam dalam dimensi hukum Islam, krisis moral agama, problematika sampah, dan mengenai ledakan kehidupan.

 

Pada bab kelima, buku ini  membahas mengenai jihad lingkungan, yang berisikan kewajiban melestarikan lingkungan, cara membumikan fiqih bi’ah, menanamkan spirit penghijauan, gerakan rehabilitasi lahan, konservasi lingkungan, semangat kebersihan, dan hubbul alam minal iman.

 

Buku ini ditutup dengan sebuah epilog, yang berisikan tentang ajakan agar kita semua sadar akan kepedulian terhadap lingkungan yang selama ini kita huni. Terutama bagi kalangan yang belum mengenal atau bahkan belum mampu membaca rambu-rambu lingkungan dalam kaca mata Islam.

 

Selanjutnya, salah satu kelebihan buku ini terletak pada kemampuan para penulisnya dalam mengulas secara dasar konsep-konsep lingkungan yang masih ‘berserakan’ pada kitab-kitab fiqih klasik. Mereka mampu mengeksplorasi khazanah intelektual Islam klasik sambil melakukan kontekstualisasi kontennya dalam nuansa progresif.

 

Tampilan gaya penulisan yang lebih sistematis pada buku ini juga semakin menjadikannya lebih mudah dipahami oleh para pembaca dalam mengarungi ‘samudra’ ilmu yang diberikan oleh buku ini. 

 

Harapannya, dengan diterbitkannya buku ini akan memberikan cara pandang baru kepada pemeluk agama Islam khususnya, bahwa agama Islam memiliki andil besar dalam rangka merawat serta menjaga keseimbangan lingkungan dan daya penggunaannya.

 

Selain itu, sebagaimana pada umumnya, buku ini tentunya juga mempunyai kekurangan. Salah satu kekurangannya terletak pada cover buku. Covernya ada tambahan yang seharusnya berfungsi dijadikan sebagai pembatas buku, tapi malah seakan mengganggu kenyamanan pembaca dalam membaca buku ini.

 

Selain itu, buku ini juga kurang sentuhan ilustrasi yang bisa menambah semangat para pembaca dalam mengarungi samudra ilmu yang berada di dalamnya. Di beberapa halaman buku ini juga ditemukan sejumlah kalimat atau kata typo yang bisa mengganggu kenyamanan pembaca.
 


Identitas Buku 
Judul Buku: Bi’ah Progresif: Menuju Manusia Berkesadaran Lingkungan
Penulis: Tim FKI Mata Pena, Wisudawan Mahasantri Ma’had Aly Lirboyo, Tahun Akademik 2021-2022
Penerbit: Lirboyo Press 
Tebal: xxxviii + 230 hlm
ISBN: 978-602-5743-50-4

 

M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo Jawa Tengah.