M Ryan Romadhon
Kolomnis
Perempuan adalah unsur sangat penting dalam penciptaan generasi masa depan. Jika masa depan satu bangsa ingin lebih baik, maka kaum perempuanlah yang harus diperhatikan. Dalam Al-Qur'an akan kita temukan banyak sekali ayat yang berkaitan dengan kaum perempuan.
Pada permulaan surat an-Nisa, Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan manusia dari jiwa yang satu, Nabi Adam. Dari jiwa yang satu itu Allah kemudian menciptakan pasangannya, Siti Hawa. Dari dua jiwa itulah kemudian lahir keturunan dan berkembang biak, lelaki dan perempuan. Di akhir ayat tersebut Allah memperingatkan agar kita selalu bertakwa kepada Allah dan jangan sampai kita memutuskan silaturahim.
Sekilas tentang Buku Perempuan dan Al-Qur’an
Dalam kata pengantar buku ini, pihak penerbit mengaku bahwa sebagian besar bab dalam buku ini sudah dimuat dalam buku karya Kiai Ahsin Sakho yang lainnya yang berjudul, Keberkahan Al-Qur'an.
Lalu, atas permintaan banyak pembaca, tema-tema tentang wanita dalam Al-Qur'an dihimpun dalam satu buku dan dikemas dalam buku saku seperti seri Oase Al-Qur'an dan Menghafalkan Al-Qur'an. Agar ulasannya terpadu serta mudah dibawa dan dibaca di mana saja.
Secara garis besar, buku karya Kiai Ahsin Sakho ini menggali wawasan dan tuntunan dari ayat-ayat suci bagi perempuan. Yakni tentang bagaimana Al-Qur'an memerdekakan dan menghormati perempuan dan apa saja karakter, gaya hidup, dan keistimewaan perempuan yang diungkapkan oleh Al-Qur’an.
Buku ini juga menjelaskan bagaimana tuntunan Al-Qur’an bagi wanita sebagai pemudi, sebagai istri, sebagai ibu dan pendidik generasi baru, serta sebagai pilar peradaban dan khalifah Allah di muka bumi. Persoalan-persoalan lainnya terkait perempuan juga dirangkai secara tematik oleh KH Ahsin Sakho Muhammad, sang pakar ilmu al-Qur’an dan tafsir.
Perhatian Al-Qur'an terhadap Kaum Perempuan
Dalam Al-Qur'an kita temukan banyak sekali ayat berkaitan dengan kaum perempuan. Menurut Kiai Ahsin (hal. 45-49), berikut adalah beberapa surat yang terkait dengan perempuan:
Pertama, surat an-Nisa' (surat keempat, berisi 176 ayat). Surat ini menjelaskan banyak persoalan perempuan, kekeluargaan, hukum waris, dan sebagainya.
Kedua, surat Maryam (surat ke-19, berisi 98 ayat). Surat ini bercerita tentang Siti Maryam, Ibunda Nabi Isa yang sangat fenomenal dalam kehidupan umat manusia.
Ketiga, surat Al-Mujadilah (surat ke-58, berisi 22 ayat). Surat ini bercerita tentang seorang perempuan yang mengadukan perihal dirinya yang di sumpah dzihar suaminya kepada Allah swt setelah tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari manusia di bumi. Allah pun mengabulkan gugatannya.
Keempat, surat Al-Mumtahanah (surat ke-60, berisi 13 ayat). Surat ini bercerita tentang perempuan-perempuan yang keimanan mereka diuji jika mereka ingin bergabung dengan Nabi dan para sahabatnya di Madinah ketika berhijrah.
Kelima, surat Ath-Thalaq (surat ke-65, berisi 12 ayat). Surat ini bercerita tentang tata krama mencerai istri, yaitu jangan pada waktu haid tapi pada waktu suci.
Keenam, surat At-Tahrim (surat ke-66, berisi 12 ayat). Surat ini bercerita tentang kritikan terhadap Nabi yang mengharamkan satu minuman demi memenuhi keinginan sebagian istri-istri beliau.
Kisah Kaum Perempuan yang Mempunyai Sifat Terpuji
Di samping penamaan surat, Al-Qur'an juga menampilkan banyak sosok perempuan yang bisa disebut sebagai prototipe perempuan yang mendapat pujian dari Al-Qur'an. Di antara mereka adalah:
Pertama, Siti Sarah, istri Nabi Ibrahim (dalam surat Hud: 71-73 dan surat adz-Dzariyat: 29-30).
Kedua, Siti Asiyah, istri Raja Fir'aun (dalam surat at-Tahrim: 11). Dia sosok pemberani yang berterus terang dengan keimanannya, walaupun dalam tekanan suaminya yang sangat bengis. Dia rela mengorbankan nyawanya demi keimanannya.
Ketiga, Ratu Balqis (dalam surat an-Naml: 23-44). Dia adalah ratu yang bijak dari negeri Saba' di Yaman. Kekuasaannya luas dan kekayaannya berlimpah. Dia dan kaumnya menyembah matahari. Namun, pada akhirnya dia rela masuk Islam di hadapan Nabi Sulaiman as.
Keempat, kedua putri Syekh Madyan pada masa Nabi Musa. Mereka menjadi penggembala kambing yang berperilaku bagus dan santun. Akhirnya, salah satu dari keduanya menjadi istri Nabi Musa as. (dalam surat al-Qashas: 23-29).
Kelima, istri-istri Nabi Muhammad (Nisa' Nabi) yang semuanya mempunyai peran yang sangat menonjol dalam kehidupan Nabi. Mereka menjadi contoh bagi kaum perempuan di mana pun dan sampai kapan pun. Mereka memilih tetap menjadi istri Nabi dengan segala kesederhanaan dan tidak memilih gaya hidup yang glamor. Kisah mereka dihadirkan oleh Allah pada surat al-Ahzab: 28-34.
Keenam, kisah Siti Aisyah, istri tercinta Nabi Muhammad sepeninggal Siti Khadijah, yang terkena hasutan dan fitnah oleh orang munafik Madinah. Dia dituduh serong dengan salah seorang sahabat Nabi. Namun, pada akhirnya Allah sendiri yang membebaskan tuduhan keji itu. Kisah ini termuat dalam surat an-Nur: 11-26.
Kisah Kaum Perempuan yang Mempunyai Sifat Tercela
Di samping beberapa kisah kaum perempuan yang mempunyai sifat terpuji, Al-Qur'an juga memuat kisah beberapa perempuan yang tidak terpuji. Di antara mereka adalah:
Pertama, istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth yang ternyata berkhianat kepada suami mereka. Keduanya memilih jalan kehidupan yang berbeda dari suami keduanya. Keduanya kelak akan masuk neraka. Kisah ini ada dalam surat at Tahrim ayat 10.
Kedua, istri Abu Lahab yang ikut bekerja sama dengan suaminya Abu Lahab untuk menghalang-halangi dakwah Nabi Muhammad saw. Dia dan suaminya menjadi orang celaka dan di akhirat kelak akan menjadi penghuni neraka. Kisah ini terabadikan dalam surat al-Lahab: 1-3.
Dari data di atas, kaum perempuan Muslimah bisa berkaca kepada dua jenis perempuan yang digambarkan dalam Al-Qur'an. (hal. 45-49)
Kelebihan dan Kekurangan Buku Perempuan dan Al-Qur’an
Salah satu kelebihan buku ini terletak pada kepiawaian penulisnya dalam menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan topik perempuan, seraya memberikan tuntunan terhadap permasalahan yang ada di dalamnya.
Selain itu, kelebihan buku ini juga terletak pada bahasa yang begitu renyah sehingga dapat menggugah para pembaca agar dapat dengan mudah membaca samudra ilmu yang ada dalam buku ini.
Namun dari sisi ilustrasi tampilan, buku ini kurang sentuhan ilustrasi yang bisa menambah semangat para pembaca dalam mengarungi samudra ilmu yang berada di dalamnya.
Identitas Buku
Judul Buku: Perempuan dan Al-Qur’an: Membincang Wanita dalam Terang Kitabullah
Penulis: Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, M.A
Penerbit: Qaf Media Kreativa
Tahun Terbit: Agustus 2019
Tebal: 205 hlm
ISBN: 978-602-5547- 50-8
M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua