Soal Pertahanan Militer Kita
Pertahanan merupakan istilah umum, sebagaimana istilah politik, bisa jadi pertahanan ekonomi, pertahanan politik, pertahanan militer termasuk pertahanan budaya. Pertahanan kita di sektor-sektor tersebut memang sangat lemah, bersamaan dengan proses deideologi yang berjalan di negeri ini, sehingga semangat nasionalisme juga meluntur. Di situlah asal mula bobolnya sistem pertahanan kita, baik pertahanan ekonomi, politik, budaya maupun militer. Bobolnya sistem perahanan ini membuat bangsa ini tidak memiliki harga diri, karena tidak lagi memiliki kekuatan dan kedaulatan yang penuh, sehingga hilang pula kewibawaannya sebagai bangsa.
Diskusi terbatas yang dilakukan PWNU Sumetera Utara bersama anggota DPR-RI mengenai lemahnya pertahanan militer kita disebabkan karena adanya mental calo dan korup di sebagian anggota TNI. Tuduhan tersebut tidak terlalu meleset, karena ini persoalan militer, maka militerlah yang dianggap bertanggung jawab atas lemahnya pertahanan kemiliteran kita. Bayangkan, ketika negeri ini masih dipimpin seorang Presiden sipil yakni Bung Karno, tentara Indonesia memiliki senjata paling lengkap dan modern, sejak dari pesawat tempur, bomber, kapal perusak, dan kapal angkut militer berkapasitas besar, sehingga negeri ini merupakan kekuatan militer terbesar di Asia pada saat itu. Dengan persenjataan itulah, Indonesia bisa menaklukkan Belanda di Irian Barat dan memimpin Dunia Ketiga.
Kamis, 18 Juni 2009 | 04:32 WIB