Runtuhnya Etika Akademik Kita
SETIAP komunitas mesti memiliki etika tersendiri, sebab tidak ada sesuatu yang bisa berjalan tanpa landasan moral. Termasuk aktivitas akademik. Kualitas akademik tidak hanya ditentukan oleh validitas keilmuan yang dikembangkan, tetapi lebih penting lagi adalah integritas moral para akademisi. Berguna tidaknya, dan berpengaruh tidaknya sebuah karya ilmiah sangat ditentukan oleh yang satu ini. Bila sebuah pemikiran ilmiah telah meninggalkan landasan etik itu, maka hilanglah kewibawaannya sebagai sebuah pemikiran ilmiah yang bisa dipercaya validitasnya.
Hasil survai yang dilakukan oleh PPIM sebuah lembaga penelitian yang bernanung di bawah UIN Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kitab kuning yang digunakan dunia pesantren sebagai sumber kekerasan bahkan teorisme. Pandangan itu pertama menyalahi metodolgi survey itu sendiri, sebab pertama yang ditanyakan bukan persepsi orang tentang suatu gerakan, tetapi tiba-tiba meloncat pada kesimpulan bahwa mereka melakukan kekerasan karena merujuk pada kitab kuning pesantren.
Senin, 7 Agustus 2006 | 11:41 WIB