Warta

PCI NU Sudan Adakan Bersilaturrahmi Lebaran

Rabu, 9 November 2005 | 09:36 WIB

Khartoum, NU Online
Hari Raya Idul Fitri di Sudan jatuh pada hari Kamis 3 November 2005 setelah puasa Ramadlan genap 30 hari. Kesempatan lebaran ini tak disia-siakan untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Sudan. Sehabis melaksanakan sholat Idul Fitri dan silaturrahmi dengan Dubes RI di wisma duta, segenap warga PCI NU juga melaksanakan nyadran (silaturrahmi) ke beberapa home staf KBRI.

Pada lebaran kedua hari Jumat, giliran silaturrahmi ke Musytasar PCI NU Syeih Dr. Fatih Hasaain. Acara ini sudah dipersiapkan sebelumnya dengan menyembelih 2 ekor kambing yang dilakukan oleh  Wakil Ketua Tanfidziyah H. Zulham Qudsi dan Ibnu Baequni, kepala rumahtangga PCI NU beserta 5 pengurus. Baru sehabis sholat Jumat segenap anggota PCI NU berangkat dan sampai di kediaman Dr. Fatih sekitar pukul 15.20 waktu setempat.

<>

Acara diawali dengan makan masakan Indonesia Sudan dan dilanjutkan pembacaan solawat dan nasyid yang di pimpin H. Shohb Rifai, ketua Jamiyah Syifaul Qulub PCI yang juga bendahara.

Di sela sela nasyid, Syeih Fath yang didampingi Syeih Athiyah, seorang da'i yang sering memberi ceramah di berbagai negara meminta untuk membacakan nasid berbahasa Indonesia, seketika langsung dibacakan lagu lir ilir yang diiringi dengan sholawat Badar. Dengan ringkas Kang Badrus Musytasyar PCI NU asli Brebes menjelaskan secara singkat tenteng arti syair tersebut yang merupakan karya dari Sunan Kalijaga dalam upayanya menyebarkan Islam melalui pendekatan budaya. KH. Asyhar Kholil MA wakil Rois syuriyah dan Ust. H Nur Hasan Abd. Bari salah satu A'wan juga turut memberikan penjelasan makna syair tersebut.

Hadir pada acara itu Wakil Katib Gus Moh Ali Zamroni Malik, Ketua Tanfidziyah Moh. Hilmi Assidiqi, Wakil Sekretaris Abd. Wahab Nafan, serta sekitar 35 pengurus badan otonom, lembaga, dan lajnah.

Sebelum acara ditutup, Syeih Fatih yang mengenakan pakaian jalabiyah ala Sudan dalam nasehatnya ia mengatakan “Anda anda sekalian adalah anak-anakku semuanya, saya adalah bapak kamu sekalian, maka jangan khawatir, yang penting belajar dengan sungguh sungguh. datangkan 10 ribu warga Indonesia lagi, Sudan masih sangat lapang,” tandasnya.

Kontributor : PCI NU Sudan