Pemerintah Berharap Umat Islam Rayakan Idul Fitri Bersamaan
Sabtu, 27 September 2008 | 23:18 WIB
Pemerintah berharap umat Islam Indonesia dapat merayakan Idul Fitri secara bersamaan. Sebab, para ulama ahli hisab (metode perhitungan astronomis) sepakat bahwa sesuai metode itu, 1 Syawal 1429 Hijriyah jatuh pada 1 Oktober 2008.
Demikian dikatakan Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (27/9) kemarin.
/> Namun, lanjutnya, hasil metode perhitungan astronomis itu mesti diuji terlebih dahulu melalui proses rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan) pada Senin, 29 September 2008.
Setelah itu, Departemen Agama bersama para pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam menggelar Sidang Itsbat sekira pukul 18.30 WIB. "Mudah-mudahan hasil Sidang Itsbat ditetapkan tanpa ada perbedaan," harapnya.
"Hasil isbat ini sangat penting. Mudah-mudahan tanggal 29 September nanti sudah ada keputusan. Insya Allah, semua bisa sama harinya. Sudah tidak ada lagi perbedaan seperti pada tahun-tahun sebelumnya," kata Menag.
Penetapan 1 Syawal dan bulan-bulan lainnya menggunakan dua metode, yakni, hisab dan rukyat. Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu ormas menggabungkan keduanya.
Sebelumnya, juga berharap tidak ada perbedaan waktu Idul Fitri tahun ini. Hal itu didasarkan karena NU memulai 1 Ramadhan lalu secara bersamaan pula dengan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya, seperti halnya Muhammadiyah.
Harapan tersebut diungkapkan Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar NU, KH Ghazalie Masroerie, kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (24/9).
Meski sudah dapat menentukan 1 Syawal 1429 H melalui metode hisab, NU masih akan menunggu proses sidang itsbat dengan pemerintah. Setelah itu, baru akan diumumkan kepastian Hari Raya Idul Fitri.
“Untuk menciptakan ketenangan bagi umat Islam, NU tidak segera mengumumkan sikapnya tentang kepastian Idul Fitri 1429 H. Sesudah itsbat pemerintah, kemudian NU mengumumkan,” jelas Kiai Ghazalie. (rif)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
3
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
4
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
5
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua