Daerah

Rayon Maju PMII Pandang Hukum Lemah soal Perempuan

Rabu, 19 Februari 2020 | 13:30 WIB

Rayon Maju PMII Pandang Hukum Lemah soal Perempuan

Rayon Maju PMII Guluk-Guluk hingga kini terus istikamah melakukan kajian secara mendalam. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Sumenep, NU Online

Rayon Mahbub Junaidi (Maju) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur melaksanakan kajian dengan tema Gender of Law dalam Perspektif Keadilan dan Kesetaraan, Rabu (19/2).

 

Kegiatan yang bertempat di warung kopi Desa Guluk-Guluk itu menyuguhkan suasana menarik. Tampak pemantik mampu memancing gairah berargumentasi para peserta yang hadir pada kegiatan tersebut.

 

"Kami mengupayakan untuk meningkatkan kembali iklim belajar yang intensif di lingkungan rayon secara khusus dan lingkungan PMII Guluk-guluk secara umum," tegas Ketua Rayon Maju PMII Komisariat Guluk-Guluk, Zainal Arifin.

 

Salah seorang nara sumber, Moh Kholiq mengatakan, melihat kondisi hukum yang hingga kini seakan tidak mengupayakan keadilan bagi kaum perempuan, PMII harus bergerak mengkajinya. Perempuan sering menjadi korban pelecehan, tapi hukum kerap mengabaikannya. Dikatakannya, selayaknya hukum memberikan keadilan bagi semua kalangan. Tidak boleh pilih kasih, apalagi berkenaan dengan kasus yang menimpa perempuan.

 

"Penindasan diskriminatif dan intimidatif kepada perempuan yang dilancarkan oleh pihak manapun, baik itu dari pengusaha, birokrat dan seluruh elit-elit pemerintahan, harus kita lawan sekuat-kuatnya. Menegakkan keadilan dan menjunjung kesetaraan adalah tugas bersama, tugas kita semua, bahkan kewajiban seorang mahasiswa", tegasnya.

 

Ketua Komisariat PMII Guluk-Guluk Moh Faiq menegaskan, pihaknya selalu bertekad memberikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan acara tersebut.

 

"Bagus, tetap lanjut dan istikamah. Kepada mahasiswa-mahasiswa baru jangan lupa juga untuk berkontribusi aktif pada rayonnya masing-masing. Sampaikan gagasan-gagasan produktif, inovatif dan kreatif," ucap Faiq.

 

Peserta kajian terdiri dari pelbagai unsur yang ada di komisariat Guluk-Guluk, baik dari setiap rayon dan sebagian kader yang aktif. Mereka tampak serius mendiskusikan tema tanpa melewatkan seruputan kopi yang tersedia di tengah-tengah mereka.

 

PMII Guluk-Guluk, sejauh ini dikenal paling aktif dan produktif di Kabupaten Sumenep. Selain punya budaya diskusi, para kader juga produktif dalam tulis-menulis. Bahkan, tiap tahun pasti mengorbitkan kader yang menerbitkan buku dan juara lomba menulis tingkat regional hingga nasional.

 

"Budaya diskusi dan berkarya adalah ciri khas PMII Guluk-Guluk dari masa ke masa. Kami bertekad kuat untuk terus melestarikannya," tukas Faiq.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR