Kesehatan

Resep Gus Maksum Lirboyo untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak

Senin, 30 September 2024 | 08:00 WIB

Resep Gus Maksum Lirboyo untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak

Ilustrasi anak cerdas. (Foto: NU Online/Freepik)

Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya tumbuh dengan sehat dan cerdas. Namun, proses mengasuh buah hati dari bayi hingga anak-anak tidak lepas dari berbagai resiko kesehatan. Kekhawatiran orang tua yang berlebihan dalam pengawasan dan pendampingan tumbuh kembang anaknya, terkadang justru menimbulkan dampak yang merugikan bagi perkembangan anak.

 

Keseimbangan antara kehati-hatian dan pengawasan yang baik menjadi kunci bagi keberhasilan pertumbuhan dan kecerdasan anak. Selain itu, nutrisi yang tepat sejak bayi dalam kandungan hingga balita akan menunjang kecerdasan anak. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memerhatikan permainan yang dilakukan oleh anak-anak pada masa balita dengan tetap mengawasinya. 

 

Gus Maksum Jauhari, pendiri Pencak Silat Pagar Nusa dan ulama karismatik asal Lirboyo, termasuk salah seorang ulama yang peduli dengan masa depan generasi kaum muslimin, terutama anak-anak. Oleh karena itu ia memberikan nasihat untuk orang tua yang memiliki bayi atau balita agar memerhatikan makanan yang baik untuk anak-anak umat Islam. Uniknya, banyak petuah Beliau tentang makanan ternyata terbukti secara ilmiah ketika dibahas dari sudut pandang perkembangan otak anak-anak.

 

Sebagai contoh, kepada para orang tua, Gus Maksum merekomendasikan beberapa makanan pilihan untuk kecerdasan anak sejak masih dalam kandungan. Uraian nasihatnya agar anak cerdas tercantum dalam buku tentang biografi KH Maksum Jauhari sebagai berikut:

 

Hingga ketika masih dalam kandungan, ibu hendaknya sering makan Jambu Dersono. Setelah lahir, usahakan sang anak diberi makan daging kambing selama pertumbuhannya walaupun satu bulan satu kali. Anak juga harus dibina sejak dalam kandungan. Artinya sang ibu selama mengandung jangan sampai mengalami ketegangan yang serius, keresahan, apalagi sampai kejang-kejang. Akibatnya, akan sangat fatal bagi perkembangan kejiwaan si anak.” (KH Imam Yahya Mahrus, Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya, [Kediri: Lirboyo Press: 2004], halaman 150-151)

 

Buah khusus untuk menunjang kecerdasan yang oleh Gus Maksum disebut jambu dersono atau jambu bol atau jambu jamaika disebut juga dengan nama ilmiah Syzygium malaccense. Buah yang disarankan oleh Gus Maksum agar dikonsumsi oleh ibu hamil itu sekarang terbukti sangat bermanfaat untuk otak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Batista dkk, suplementasi buah jambu dersono dapat memberikan perlindungan terhadap otak dan meningkatkan fungsi kognitif .(Batista dkk, Syzygium malaccense fruit supplementation protects mice brain against high-fat diet impairment and improves cognitive functions, Journal of Functional Foods, Volume 65: 2020, halaman 1-10).

 

Selain buah jambu dersono, Gus Maksum merekomendasikan daging kambing sebagai salah satu makanan pilihan bagi anak yang sudah lahir. Daging kambing kaya akan asam lemak tak jenuh sebagai sumber nutrisi otak yang sangat bermanfaat. Hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ding dkk dalam artikel ilmiahnya (Ding dkk, Meat of Sheep: Insights into Mutton Evaluation, Nutritive Value, Influential Factors, and Interventions, Agriculture 14 (1060), MDPI: 2024, halaman 1-26).
 

Gus Maksum juga sangat detail dalam menjelaskan nutrisi untuk kecerdasan anak. Bila si anak terlalu jenius sehingga kecerdasannya perlu dikendalikan, Beliau memberikan solusinya sebagai berikut:

 

Sebaliknya, jika pada usia tiga sampai empat tahun kecerdasan anak seperti kecerdasan orang yang sudah dewasa (terlalu jenius), maka syaraf sang anak bisa terganggu. Akibatnya adalah stress dan gejala-gejala fobia lainnya. Untuk menormalkan kembali, harus sering diberi makan telur setengah matang.” (KH Imam Yahya Mahrus, Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya..., halaman 151)

 

Telur setengah matang memiliki kandungan nutrisi yang tepat untuk anak yang terlalu jenius karena kandungan kolin di dalamnya 0% (Godbert dkk, The Golden Egg: Nutritional Value, Bioactivities, and Emerging Benefits for Human Health, Nutrients, 11 (3): 2019, 684). Dengan demikian anak yang terlalu jenius tidak akan mengalami kadar kolin yang berlebihan tetapi memperoleh protein yang tetap baik untuk pertumbuhannya. Sekali lagi, rekomendasi Gus Maksum untuk anak yang terlalu cerdas agar tidak melampaui batas sangat jitu.

 

Telur setengah matang ini berbeda dengan telur yang sudah matang karena pada telur yang sudah matang kandungan kolinnya sangat ideal untuk menunjang kecerdasan. Telur yang sudah matang merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang kecerdasan otak pada anak. (Kucab dkk, 2024, Effects of Eggs and Egg Components on Cognitive Performance, Glycemic Response, and Subjective Appetite in Children Aged 9–14 Years [P14-017-19],  Curr Dev Nutr. Suppl.1)

 

Selain saran berupa nutrisi di atas, Gus Maksum juga memberikan arahan agar anak balita diberikan keleluasaan dalam permainan. Orang tua juga dilarang untuk membentak anak pada usia tersebut dengan nasihatnya sebagai berikut:

 

Jangan pernah mencegah anak yang berusia di bawah tiga tahun untuk melakukan atau bermain apa saja yang disukainya, apalagi sampai dibentak-bentak. Sebab jika sang anak terlalu sering diatur, dimarahi, dibentak-bentak, dan sebagainya maka akan menghambat perkembangan jiwanya. Dia akan menjadi orang yang harus diatur terus-menerus (tidak mandiri).” (KH Imam Yahya Mahrus, Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya..., halaman 151)

 

Nasihat ini sangat berharga untuk orang tua yang memiliki anak balita. Pada usia tersebut orang tua sering merasa khawatir ketika mengawasi permainan si anak sehingga terkadang melarang dengan keras hingga membentak. Padahal bentakan dengan suara keras dapat mempengaruhi kejiwaan si anak sehingga Gus Maksum melarang orang tua agar jangan sampai melakukannya.

 

Nasihat Gus Maksum tersebut relevan dengan kajian ilmiah dalam jurnal ternama tentang permainan anak-anak yang dilakukan oleh Akademi Pediatrik Amerika. Yogman dkk menyatakan bahwa aktivitas bermain memiliki peran penting dalam perkembangan anak-anak balita (Yogman dkk, 2018, The Power of Play: A Pediatric Role in Enhancing Development in Young Children, Pediatrics, Volume 142, Nomor 3 American Academy of Pediatrics).

 

Berdasarkan penjelasan tersebut, para orang tua bisa menerapkan nasihat-nasihat dari Gus Maksum tersebut sebab hal itu dapat menunjang perkembangan anak-anak agar tumbuh sehat dan cerdas. Wallahu a’lam

 

Yuhansyah Nurfauzi, Apoteker dan Peneliti Farmasi.