Semarang, NU Online
Sebanyak 5.439 perempuan penghafal Al-Qur'an atau hafidzah dari berbagai daerah di Pulau Jawa, telah mengukir rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).
Pemecahan rekor MURI Cerdas Ayat Hafizhat Qur'an Terbanyak, kategori pembacaan Al-Qur'an oleh hafidzah terbanyak itu berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (25/7).
Seusai shalat subuh, ribuan hafidzah dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, bahkan beberapa dari Malaysia berkumpul dan melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an di Masjid Agung Jawa Tengah. Mereka sengaja datang untuk bersama-sama membaca Al-Qur'an masing-masing hingga tuntas 30 juz.
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen mengapresiasi kegiatan membaca Al-Qur'an yang dilakukan oleh ribuan hafidzah se-Jawa. Bahkan kegiatan yang diprakarsai para perempuan penghafal Al-Qur'an itu telah memecahkan rekor Muri.
“Pemprov Jateng terus mendorong kegiatan seperti ini. Kegiatan ini diharapkan terus berlangsung atau tidak hanya seremonial, karena Al-Qur'an bukan cuma untuk dibaca dan dilombakan, tetapi juga harus dapat memahami artinya dan mengembangkan apa yang diajarkan Nabi, yaitu Islam yang rahmatan lilalamin,” ujar Gus Yasin panggilan akrab Taj Yasin.
Gus Yasin mengaku, karena keterbatasan dan berbagai pertimbangan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hanya mampu menghadirkan 5 ribu peserta saja. “Jika tidak dibatasi, yang akan hadir lebih dari 10 ribu.” tandas salah satu putra KH Maemun Zubair tersebut.
Ia berniat, acara serupa akan ia gelar sebagai agenda resmi pemerintah provinsi yang ia pimpin dengan menghelatnya setiap dua tahun sekali. “Insyaallah Pemprov akan memfasilitasi acara seperti ini setiap dua tahun sekali.” tegas Gus Yasin yang disambut tepuk tangan riuh seluruh peserta.
Kegiatan yang dihadiri dan diikuti warga dari berbagai daerah di Pulau Jawa, serta beberapa dari Malaysia ini, selain silaturahim juga tidak lepas dari niat baik mengajak masyarakat membaca Al-Qur'an dengan tartil. Mengingat Al-Qur'an bukan hanya untuk dibaca dan dilombakan, tetapi juga harus dapat memahami artinya.
Acara pembacaan Al-Qur'an yang dimulai dari pukul 05.00 dan khatam pada pukul 08.30 tersebut kemudian tercatat dan diabadikan di Muri dengan nomor register 9.077/R.MURI.VII/2019 dalam kategori tadarus Al-Qur'an yang diikuti hafidzat terbanyak dengan jumlah peserta 5.439 orang.
Piagam Penghargaan diberikan oleh Senior Manager MURI, Sri Winayati sebagai wakil dari Ketua Umum MURI, Jaya Suprana dan diserahterimakan kepada Dewan Pembina JMQH Hj Maftuhah Minan sebagai pemrakarsa acara mudarasah lil hafidzat se-Jawa.
Dalam sambutannya, Sri Winayati mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk lebih giat lagi dalam mengaji Al-Qur'an.
“Kami berharap dengan dicatatnya rekor ini dapat meningkatkan semangat dan memberi motivasi kepada hafidzat se-Indonesia.” tandasnya.
Pembina JMQH, Hj Maftuhah Minan Abdillah berharap pertemuan yang ia selenggarakan dapat memberikan kesan dan keberkahan bagi semua peserta karena semua peserta masing-masing adalah penghafal Al-Qur'an.
“Mudah-mudahan pertemuan ini adalah pertemuan yang mengesankan karena hadir guru-guru Al-Qur'an, alumni pesantren Al-Qur'an, dan semua pecinta Al-Qur'an yang hafal Al-Qur'an. Semoga pertemuan ini membawa barokah.” pungkasnya.
Di penghujung acara, sebagai pengisi ceramah tampil kiai muda pakar tafsir dan fiqih, KH Bahaudin Nur Salim atau yang akrab disapa dengan Gus Baha’. (Ahmad Mundzir/Muiz)