6 Rekomendasi dan 5 Rencana Tindak Lanjut Hasil Summit Summary PDNU 2025
NU Online · Sabtu, 11 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Panel diskusi di acara Nahdlatul Ulama Medical Summit 2025 dan Rakernas di Avenzel Hotel & Convention, Cibubur Jawa Barat, Sabtu (27/9/2025). (Foto: PDNU)
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PD NU) menetapkan enam butir rekomendasi hasil Summit Summary untuk tahun 2025-2028.
Ketetapan ini diputuskan dalam agenda Nahdlatul Ulama Medical Summit (NUMS) 2025 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Avenze Hotel & Convention, Cibubur, Jawa Barat pada akhir September 2025 lalu.
Ketua PD NU dr. Muhammad S. Niam menyampaikan bahwa para dokter NU bertanggung jawab mengawal kemaslahatan umat di bidang kesehatan. Tanggung jawab ini dirinci ke dalam tiga aspek yakni sebagai pelayan umat, pendorong perubahan serta penjaga kedaulatan bangsa dalam merumuskan kebijakan kesehatan.
"Kami ada karena umat, lahir dari rahim umat, dan akan terus bergerak bersama umat. Setiap pelayanan kesehatan yang kami berikan adalah wujud cinta kami untuk kemaslahatan umat dan bekal menuju akhirat," katanya dalam rilis yang diterima NU Online, Jumat (10/10/2025) sore.
Dokter spesialis bedah disgestif itu pun mengingatkan, tindakan medis perlu dilandasi dengan ketulusan. Sebab, selain upaya penyembuhan tindakan medis juga akan bernilai amal jariyah.
"Kami percaya bahwa tangan yang memeriksa denyut nadi pasien dengan kasih sayang, mata yang memandang dengan empati, dan hati yang tulus merawat, semua itu adalah ibadah yang dicatat sebagai kebaikan," ujarnya.
Adapun enam rekomendasi yang berhasil diputuskan PDNU dalam agenda yang mengusung tema Dokter NU dalam Ketahanan Kesehatan Nasional itu adalah sebagai berikut:
- Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Kementerian dan Lembaga terkait kesehatan dan ketahanan nasional dapat semakin terbuka dan terjalin sinergi dengan PDNU demi pencapaian tujuan nasional dan ketahanan nasional
- Dukungan BPJS terhadap ketahanan kedokteran Indonesia perlu ditingkatkan agar lebih komprehensif dan berkelanjutan
- Penguatan fungsi promotif-preventif yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan perlu semakin semakin diperkuat dengan kedokteran presisi berbasis genomika (evidence-based service development for improved healthcare delivery)
- Kemajuan riset, penggunaan klinis, dan regulasi terkait sel punca, metabolit, dan rekayasa jaringan tubuh di dunia kedokteran perlu terus didukung dan ditingkatkan oleh segenap pemangku kepentingan
- Pemanfaatan robotics in medicine dapat meningkatkan mutu layanan kedokteran, melebihi dari yang dapat dilakukan selama ini dan menjadi salah satu solusi tantangan akses layanan bedah presisi di lebih 6000 pulau berpenghuni di Nusantara
- Peran penting Syuriah dan Tanfidziah di segala tingkatan pengurus NU (Pengurus Besar hingga Pengurus Anak Ranting NU) dapat semakin mendukung dan bersinergi dengan segenap program PDNU dan giat dokter NU, baik secara individu maupun organisasi dalam khidmatnya menjaga dan melayani umat terkait fikih kedokteran, kedokteran aswaja, dan ketahanan kesehatan nasional.
Rencana Tindak Lanjut
Selain rekomendasi, PDNU juga telah menetapkan lima rencana tindak lanjut yang akan dijalankan dalam kurun 2025 hingga 2028 mendatang.
Lima poin tersebut secara rinci diungkapkan berikut ini:
- PDNU terus menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan dalam rangka pembangunan kesehatan dan ketahanan nasional, termasuk bekerja sama dengan LEMHANNAS RI dalam upaya semakin meningkatkan kontribusi Dokter NU terhadap Ketahanan Nasional
- PDNU berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan kompeten untuk penelitian, inovasi, dan implementasi kedokteran presisi, di antaranya dalam hal genomik, sel punca, robotik, obat halal, dan Aswaja medicine
- PDNU akan melakukan kajian dan aksi yang lebih komprehensif dalam pengembangan kedokteran aswaja ke depan, seiring dengan lompatan perkembangan iptek
- Dokter NU dapat sebagai fasilitator literasi genomik agar masyarakat memahami manfaat, batasan, dan implikasi pemeriksaan genomik dan sesuai dengan kompetensinya dapat menjadi genetic counsellor
- Menjabarkan langkah-langkah konkret pasca-summit, termasuk program kerja, target waktu, dan penanggung jawab, serta menggerakkan seluruh perangkat, lembaga, dan badan dari PDNU.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua