Cerita Menpan RB Abdullah Azwar Anas: Belajar Banyak di IPNU
Rabu, 27 September 2023 | 21:30 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) H Abdullah Azwar Anas menghadiri Santri Fest yang digelar Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) H Abdullah Azwar Anas hadir dalam acara Santri Fest yang digelar Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta Selatan, pada Rabu (27/9/2023).
Pada kesempatan itu, ia menceritakan perjalanan kariernya sejak belajar di IPNU sampai bisa menjadi salah seorang Menteri dalam kabinet Indonesia Maju saat ini. Menurut Anas, IPNU mengajarkan dua hal yaitu tentang organisasi dan ilmu keagamaan.
"Organisasi ini membuat saya belajar banyak. Karena di samping kita belajar organisasi, juga belajar ilmu keagamaan. Prinsip-prinsip tasamuh, tawasuth, i'tidal kami banyak belajar dari IPNU. Saya senang sekali karena bertemu para senior (sehingga) bisa mendapatkan inspirasi," tutur Anas.
Ia mengaku bersyukur saat menempuh pendidikan menengah atas (SMA) telah berkenalan dengan organisasi IPNU, badan otonom NU di kalangan pelajar.
Anas mengaku sudah ikut kaderisasi dasar dalam IPNU, yaitu masa kesetiaan anggota (Makesta) saat di SMA Negeri 1 Jember, Jawa Timur. Di IPNU Inilah, Anas mengaku mendapat banyak pelajaran tentang Ahlussunnah wal Jamaah.
"Saya waktu SMA, mondok di pesantren almarhum KH Ahmad Siddiq. Saya siang sekolah di SMA, malamnya di pesantren. Jadi sekolah siang, malamnya ngaji di pesantren. Pesan orang tua, kamu boleh sekolah tapi harus ngaji di pesantren. Siangnya saya menjadi ketua komisariat IPNU," jelas Anas.
Kemudian, Anas merantau ke Jakarta. Ia menjadi salah satu anggota departemen di PP IPNU. Selanjutnya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen), lalu menjadi Sekjen IPNU. Kemudian Anas terpilih sebagai ketua umum IPNU pada 2000 hingga 2003.
Di usia 24 tahun, Anas pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) termuda dari utusan golongan, pada 1997. Ia bisa menjadi anggota MPR atas rekomendasi dari Universitas Indonesia dan IPNU.
"Waktu itu saya belajar agak keras sehingga 1995 saya terpilih menjadi mahasiswa teladan di UI dan setelah itu direkomendasikan menjadi wakil dari IPNU dan UI sebagai anggota MPR," kata Anas.
Selanjutnya, ia menjadi anggota DPR RI dan Bupati Banyuwangi selama dua periode, pada 2010-2020. Anas kemudian kembali ke Jakarta untuk menjadi Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). Lalu ditunjuk menjadi Menpan-RB menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia.
Kunci Sukses ala Abdullah Azwar Anas
Dari seluruh pencapaian itu, Anas belajar bahwa organisasi IPNU banyak memberikan manfaat. Tetapi ikhtiar dan belajar itu perlu dikombinasikan dengan doa sebab tak ada kekuatan yang lebih hebat, kecuali doa.
Ia menyebutkan kunci sukses yang menuntunnya pada pencapaian saat ini. Salah satunya adalah pesan orang tua yang tak pernah dilupakan.
"Orang tua selalu mengingatkan, jangan ditinggalkan shalat jamaah shubuh. Itulah golden time untuk memohon kepada Allah. Setelah waktu shubuh sampai terbit matahari itulah waktu yang sangat hebat untuk kita memohon kepada Allah," kata Anas.
Selain shalat jamaah subuh, Anas bercerita soal orang tuanya yang selalu mengingatkan untuk tak lupa shalat tahajud tiap malam. Inilah kunci sukses bagi seorang Muslim.
"Rugi sekali kalau tidak shalat tahajud. Jadi kalau ada anak IPNU IPPNU, apalagi belum sukses, nggak shalat malam, itu rugi. Bahkan orang tua saya bilang, sombong. Kamu sombong kalau anak muda tidak shalat tahajud. Di shalat tahajud itulah permintaan dijamin diterima. Berikutnya shalat jamaah juga penting," katanya.
Terakhir, kata Anas, para santri dan kader IPNU wajib untuk meminta doa kepada orang tua. Sebab orang tua itulah wakil Allah yang ada di bumi.
"Jangan lupa minta doa orang tua. Tidak ada yang lebih hebat dari doa yang dikabulkan kecuali salah satunya doa orang tua," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua