Curah Hujan Ekstrem Picu Bencana Alam Vietnam, Fillipina, Thailand Hingga Italia
NU Online · Jumat, 21 November 2025 | 22:00 WIB
Husnul Khotimah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Curah hujan ekstrem menyebabkan terjadinya bencana alam di sejumlah negara. Di antaranya Vietnam bagian tengah, curah hujan yang tinggi dan topan Kalmaegi memicu terjadinya tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan luas di wilayah yang sudah dilanda banjir beberapa minggu. Demikian dikutip NU Online dari AP News, Jumat (21/11/2025).
Curah hujan diperkirakan mencapai 30–60 sentimeter (12–24 inci) di beberapa wilayah Vietnam tengah, sementara di beberapa wilayah Vietnam lainnya, curah hujan diprediksi akan mencapai 85 sentimeter (33 inci).
AP News melaporkan pada Senin (17/11/2025), jumlah korban tewas di Vietnam akibat banjir dan tanah longsor meningkat menjadi 37 orang dengan lima orang hilang dan 78 orang terluka.
Tahun ini, Vietnam telah dihantam serangkaian badai yang tak kunjung berhenti. Topan Ragasa sebabkan hujan deras pada akhir September, kemudian dilanjut Topan Bualoi menghantam pesisir tengah, dan Topan Matmo memicu banjir di wilayah utara.
Ketiga badai tersebut dilaporkan telah mengakibatkan lebih dari 85 orang meninggal atau hilang dalam dua minggu, dan menyebabkan kerugian sekitar $1,36 miliar.
Sementara di Fillipina Utara, Al Jazeera memberitakan bahwa Topan Fung-Wong telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi.
Topan Fung-Wong dikabarkan menghantam Fillipina Utara saat negara tersebut masih bergulat dengan kerusakan yang diakibatkan oleh Topan Kalmaegi yang telah menewaskan sedikitnya 232 orang di provinsi tengah pada Selasa (4/11/2025).
Thailand turut dilanda banjir bandang parah akibat hujan deras yang terus menerus. Melansir The Nation, sebanyak 10 distrik, 47 kecamatan, dan 242 desa di Provinsi Phatthalung kini terendam air, Jum'at (21/11/2025).
Menurut Badan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Provinsi Phatthalung, hingga 21 November 2025, banjir telah berdampak pada 33.384 jiwa dari 12.753 rumah dengan air masih menggenang di beberapa wilayah.
Dilaporkan juga bahwa limpasan terus mengalir deras dari Pegunungan Bantad, terutama dari distrik Pa Bon, Tamot, Kong Ra, Srinagarindra, Si Banphot, dan Pa Phayom sebelum mengalir melalui air terjun dan masuk ke kanal-kanal utama. Hal inilah yang kemudian menyebabkan banjir besar di lahan pertanian, permukiman, dan jalan-jalan utama antardesa.
Selama dua hari terakhir, distrik yang terkena dampak telah mengalami hujan deras hingga sedang secara terus-menerus, yang mengakibatkan terkumpulnya air di lereng gunung, tanah jenuh, dan meningkatnya risiko tanah longsor.
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM) memperingatkan warga di Phatthalung untuk tetap waspada. Mereka mengirimkan peringatan siaran seluler pada pukul 09:22 tanggal 21 November 2025, yang berbunyi:
"Hujan deras terdeteksi di seluruh provinsi. Harap waspada terhadap banjir bandang dan tanah longsor di daerah dataran rendah, di sekitar bantaran sungai, dan kaki bukit. Daerah yang terendam banjir kemungkinan akan mengalami kenaikan muka air lebih lanjut. Pindahkan barang dan kendaraan Anda ke tempat yang lebih tinggi." Demikian dikutip NU Online dari The Nations, Jumat (21/11/2025).
Melansir Anadolu, hujan deras juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah kota di Italia pada Senin (17/11/2025).
Dua orang dinyatakan hilang setelah tanah longsor dan sebuah rumah di kota dekat Gorizia, Italia juga mengalami kerusakan.
Cuaca ekstrem tersebut juga dilaporkan telah menyebabkan banjir, kerusakan, dan gangguan besar di wilayah Friuli Venezia Giulia. Jalan di Visco, Trivignano, dan Chiopris Viscone juga dilaporkan turut terdampak. Hal tersebut ditandai dengan adanya laporan dari kantor pemadam kebakaran wilayah Udine yang telah menerima sekitar 200 panggilan permintaan bantuan sejak tengah malam waktu setempat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua