Demo Tolak Revisi UU TNI di Bandung dan Malang Ricuh, Wartawan Jadi Korban Kekerasan
Senin, 24 Maret 2025 | 10:00 WIB

Ilustrasi: demo tolak revisi UU TNI, Kamis (20/3/2025) di depan Gedung DPR RI. (Foto: NU Online/Suwitno)
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Demonstrasi menolak pengesahan revisi Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, yang kini telah disahkan menjadi undang-undang, terus berlangsung di beberapa kota.
Di Kota Bandung, Jawa Barat, aksi pada Jumat (21/3/2025) malam berakhir ricuh. Massa menyerang restoran, membakar motor, dan memukuli seorang wartawan.
Unjuk rasa yang awalnya berjalan damai di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat pada Kamis (20/3/2025) berubah drastis pada hari kedua, Jumat (21/3/2025). Sore harinya, sekelompok massa berpakaian hitam melempar bom molotov ke Gedung DPRD sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Kembalikan TNI ke Barak" dan "Tolak UU TNI."
Massa juga merusak fasilitas umum serta membakar kantor bank swasta, Hana Bank, di Jalan Ir. H. Juanda atau Jalan Dago Nomor 54, Kota Bandung.
Kerusuhan serupa juga terjadi di Malang, Jawa Timur. Massa aksi yang berkumpul di depan Gedung DPRD Kota Malang terlibat bentrokan dengan aparat keamanan, hingga terjadi kebakaran akibat lemparan molotov.
Kericuhan bermula ketika aparat menggunakan water cannon untuk membubarkan massa. Demonstran membalasnya dengan menembakkan petasan ke arah polisi di dalam area gedung DPRD.
Aliansi Suara Rakyat (ASURO) merilis laporan sementara yang menyebut sejumlah korban berjatuhan dalam insiden tersebut. Hingga pukul 21.25 WIB, diperkirakan 6 hingga 7 peserta aksi dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka. Selain itu, sekitar 10 orang massa aksi dilaporkan hilang kontak, sementara 3 orang lainnya telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kericuhan dalam aksi ini menarik perhatian luas di media sosial. Tagar seperti #Malang dan #PeringatanDarurat menjadi trending, dengan banyak pengguna membagikan video dan laporan langsung dari lokasi kejadian.
ASURO juga melaporkan adanya kekerasan fisik dan verbal saat aparat melakukan penyisiran serta membubarkan massa aksi. Dalam rilisnya, mereka menyebut tim medis, jurnalis, dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jalan Kertanegara turut mengalami pemukulan dan kekerasan verbal.
Sebelumnya, di media sosial juga ramai perbincangan mengenai aksi unjuk rasa di Kota Manado, Sulawesi Utara. Aksi mahasiswa menolak revisi UU TNI diwarnai saling dorong dengan polisi di atas truk dinas milik Polda Sulut. Kericuhan juga terjadi di depan mobil polisi, di mana beberapa mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
2
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak, Keluarga, hingga Orang Lain, Dilengkapi Latin dan Terjemah
3
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
4
Gus Baha Anjurkan Zakat Diberikan kepada Keluarga Terdekat
5
Fatwa Larangan Buku Ahmet T. Kuru di Malaysia, Bukti Nyata Otoritarianisme Ulama-Negara?
6
Kultum Ramadhan: Mari Perbanyak Istighfar dan Memohon Ampun
Terkini
Lihat Semua