Habib Luthfi: NKRI Harga Mati Bukan Basa Basi
Senin, 17 Agustus 2020 | 16:00 WIB
Habib Muhammad Luthfi bin Yahya pimpin ucara detik-detik proklamasi di rumahnya (Foto: NU Online/Abdul Muiz)
Abdul Muiz Cholil
Kontributor
Pekalongan, NU Online
Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, slogan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Harga Mati bukan sekedar slogan basa-basi yang hanya diucapkan.
"NKRI bukan basa basi mengandung konsekuensi untuk memelihara, mempertahankan, dan memperjuangkan agar Indonesia tetap utuh satu dan tidak terpecah belah," ujar Habib Luthfi.
Hal itu disampaikannya saat memimpin upacara detik-detik proklamasi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) di kediamannya Jl dr Wahidin Gang 7, Noyontaan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (17/8).
Baca juga: Pimpin Upacara Proklamasi, Habib Luthfi: Bangkitkan Nasionalisme
Dikatakan, jika melihat perjalanan sejarah sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pendahulu, semestinya akan membangkitkan bangsa Indonesia berupa ‘rasa memiliki’ republik ini.
"Bilamana hal ini sudah tumbuh di setiap sanubari kita, maka saya yakin kesadaran semakin tinggi dan kita tidak mudah dibenturkan antarsesama bangsa. Bagi mereka, dengan membenturkan antarsesama anak bangsa, maka NKRI akan mudah digoyahkan," tegasnya.
Menurut Habib Luthfi, jikalau ideologi kuat dan Pancasila selalu di dada, pasti kita tidak mudah diadu-domba. Karena kita akan selalu bercermin kepada para leluhur kita.
Syair Cinta Tanah Air
Dalam pidato singkatnya, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini kemudian mengutip syair dalam lagu 'Cinta Tanah Air' karangannya sendiri yang sangat fenomenal, yakni:
Keindahan bumi pertiwi
Terhias untaian mutiara
Pembangun bangsa yang sejati
Harum namanya di Nusantara
Jejak-jejak para Pendahulu
Sejarah saksi kehidupannya
Tersurat tersirat masa lalu
Jadi bekal untuk penerusnya (2x)
Merah putih melekat di dada
Disinari pancaran imannya
Di manapun ia berada
Tetap cinta Indonesia
Dalam kegiatan upacara peringatan detik-detik proklamasi, Habib Luthfi menggunakan pakaian serba putih, diikuti oleh berbagai komponen berjalan cukup khidmat.
Diawali dengan pengibaran bendera merah putih oleh petugas, dilanjutkan pembacaan teks Proklamasi dan Pancasila oleh Inspektur Upacara Habib Luthfi dan diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Dalam amanahnya, Habib Luthfi berpesan bahwa peringatan detik-detik proklamasi yang kita lakukan saat ini seharusnya membangkitkan kita semua untuk munculnya rasa memiliki bercermin kepada para leluhur dan pendiri bangsa ini.
"Apakah kita menjadi bangsa yang memiliki nasionalisme yang luntur, dan menjadi bangsa yang mengecewakan dan memalukan para leluhur dan pendiri bangsa ini,” ujarnya.
Kecintaan Habib Luthfi kepada bangsa dan senantiasa menggemakan persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI dapat disaksikan dalam berbagai kesempatan.
Wakil Ketua PCNU Kota Pekalongan, H Zainal Muhibbin menyebut, sosok Habib Luthfi adalah tokoh panutan yang layak kita contoh dalam menggelorakan semangat persatuan demi keutuhan NKRI.
"Saking Cintanya terhadap NKRI, Habib Luthfi mendirikan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) yang dalam waktu dekat akan meresmikan jajaran pengurusnya," ungkap H Zainal.
Hal ini tidak lain karena Habib Luthfi menanamkan pentingnya 'Hubbul Wathan minal iman' agar bangsa ini tidak terpecah belah dalam keberbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. “Habib Luthfi ingin Indonesia tetap utuh,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua