Kesaksian Istri HM Sulton Fathoni tentang Kecintaan Suaminya kepada NU
Senin, 10 Agustus 2020 | 12:30 WIB
Istri almarhum HM Sulton Fathoni, Elissa Sukmawati, saat memberikan sambutan di Haul Pertama suaminya di Gedung PBNU, Jakata Pusat, Senin (10/8). (Foto: NU Online/Nurdin)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Haul Pertama HM Sulton Fathoni secara virtual dan tatap muka di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (10/8). Selain jajaran petinggi Unusia Jakarta dan para ketua PBNU, istri almarhum, Elissa Sukmawati bersama tiga buah hatinya ikut serta menghadiri haul yang dipimpin KH Mujib Qulyubi itu.
Dalam kesempatan tersebut, Elissa Sukmawati mengungkap aktivitas almarhum sebelum menghadap sang khalik. Menurutnya, tiga hari sebelum dipanggil Allah SWT, Wakil Ketua PBNU itu masih mengajak ngobrol tentang NU.
Bahkan beberapa kali memaksa Elissa untuk membawanya ke Unusia dan gedung PBNU. Padahal, kondisinya kala itu sudah melemah. Sebagai istri, Elissa awalnya mengaku tidak tega mengikuti permintaan sang suami.
Namun, karena diucapkan berulang-ulang, akhirnya permintaan itu dipenuhi HM Sulton Fathoni dibawa ke gedung PBNU dan ke Unusia, Parung, Jawa Barat untuk bertemu para sahabatnya sekaligus untuk menengok pembangunan baru kampus Unusia Jakarta.
“Pokoknya kalau aku ke PBNU rasa sakitku hilang. Pokoknya anterin aku ke PBNU dan ke Unusia,” kata Elissa mengenang ucapan sang suami tercinta.
Menurut ibu tiga anak ini, dalam kondisi apapun suaminya terus memikirkan NU. NU bagi sang suami adalah sesuatu yang sangat berharga.
“Saat sakit parah pun beliau memikirkan NU,” tuturnya.
Seperti diketahui, satu tahun sudah almarhum HM Sulton Fathoni, menghadap sang Khalik. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Permata, Depok, Jawa Barat pada Kamis (8/8) tahun lalu.
Selain aktif berkegiatan di PBNU, ia juga tercatat sebagai wakil rektor di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta. Sebagai seorang akademisi, pria asal Lumajang, Jawa Timur itu pun aktif menulis di berbagai media nasional.
Banyak juga buku yang pernah ia terbitkan, seperti buku Pintar Islam Nusantara, Kaum Muda NU dalam Lintas Sejarah, NU: Identitas Islam Indonesia yang ditulisnya bersama Hilmi Muhammadiyah dan Ulil Abshar.
HM Sulton Fatoni lahir di Lumajang 17 Maret 1973. Dari pernikahannya dengan Elissa Sukmawati, ia memiliki tiga buah hati; Raisha Fatoni, Hamda Fatoni, dan Daqiqia Muhammad Said. Alumnus Pesantren Sidogiri, Jawa Timur itu menghadap keharibaan-Nya pada usia 46 tahun.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua