Nasional

KH Ubaidullah Shodaqoh Beberkan Tugas-Tugas Kiai untuk Rakyat

NU Online  ·  Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:51 WIB

KH Ubaidullah Shodaqoh Beberkan Tugas-Tugas Kiai untuk Rakyat

Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh saat menyampaikan taushiyah pada Haul ke-16 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025). (Foto: RIsky/NU Online)

Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh membeberkan peran kiai dalam kehidupan rakyat. Menurutnya, kiai harus mengupayakan keadilan bagi rakyat dan tidak membatasi ruang dakwahnya dalam menebar kebajikan.


Pandangan tersebut disampaikan kiai yang akrab disapa Mbah Ubaid tersebut saat menyampaikan taushiyah pada Haul ke-16 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025).


Pengasuh Pondok Pesantren al-Itqan, Semarang itu menegaskan bahwa ulama menjadi poros utama bagi kualitas kehidupan masyarakat. Pandangan ini ia alamatkan kepada pernyataan Imam Ghazali.


"Carut-marut yang ada di umat ini karena kerusakan para pemimpin-pemimpin; pemimpin eksekutif atau pemimpin apa pun; dan kerusakan eksekutif dan lain sebagainya itu bifasadil ulama, karena tidak konsistennya para ulama dalam hal ini juga cendekiawan-cendekiawan," tuturnya.


Ia pun menekankan para kiai dan ulama agar senantiasa mendampingi rakyat yang kerap terzalimi oleh penguasa.


"Jadi, seorang ulama harus menutup kerja-kerja serta tugas-tugas yang semestinya dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah abai tidak bisa melaksanakan," pandang kiai yang menandatangani surat penangguhan penahanan dua aktivis lingkungan, Dera dan Munif itu.


Dengan demikian, alumnus Pondok Pesantren Lirboyo itu pun mengajak para hadirin terutama Gusdurian terus berupaya meneladani pemikiran Gus Dur meski tak mungkin sepenuhnya.


"Namun setidak-tidaknya dari kumpulan-kumpulan saudara-saudara Gusdurian ini mengumpulkan, membentuk, menjadi satu sosok Gus Dur yang akan memperjuangkan segala hal yang ada di Indonesia ini. Nah itu yang kita harapkan," harapnya.


Sebelumnya, agenda haul ini diawali dengan pembacaan tahlil oleh Rais Syuriyah PBNU KH Muadz Thahir. Dilanjutkan dengan doa oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfidz dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar.
 

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang