Korban Meninggal Bencana Sumatra Kini 1.090 Jiwa, BNPB Tingkatkan Pembangunan Huntara di Sumut
NU Online · Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:15 WIB
Rumah contoh hunian sementara (huntara) di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara (Foto: BNPB)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Memasuki hari ke-26 pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh jumlah korban meninggal terus bertambah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Sabtu (20/12/2025) pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia dengan total 1.090 jiwa. Kabupaten Agam menjadi kabupaten teratas dengan jumlah korban meninggal dunia yakni 187 jiwa, disusul dengan Kabupaten Aceh Utara dengan total 183 jiwa.
Sementara warya yang masih mengungsi sebanyak 508,1 ribu warga, 52 kabupaten/kota masih terdampak yang mengakibatkan 186 orang masih hilang dan 7 ribu orang mengalami luka-luka. Total rumah rusak adalah 147.236 unit rumah dengan rincian 44.051 rusak berat, 29.809 rusak sedang, dan 73.376 rusak ringan.
Infrastruktur yang mengalami kerusakan diantaranya 1,6 ribu unit fasilitas umum, 219 unit fasilitas kesehatan, 967 unit fasilitas pendidikan, 434 unit rumah ibadah, 290 unit gedung/kantor, dan 145 unit jembatan.
Di Provinsi Aceh, total korban meninggal yakni 472 jiwa, dengan Kabupaten Aceh Utara paling tinggi yaitu 183 jiwa, Aceh Tamiang dengan 85 jiwa, dan Aceh Timur 55 jiwa. Warga yang mengalami luka-luka sebanyak 4,3 ribu, dan 32 orang masih hilang.
Selanjutnya di Provinsi Sumatra Utara jumlah korban meninggal dunia yakni 370 jiwa dengan Tapanuli Tengah posisi teratas (133 jiwa), Tapanuli Selatan (88 jiwa), dan Kota Sibolga (54 jiwa). Warga yang masih dalam pencarian sebanyak 72 jwa, dan 2,3 ribu orang luka-luka,
Sementara Provinsi Sumatra Barat, korban meninggal dunia mencapai 248 jiwa dengan Kabupaten Agam menjadi yang tertinggi yaitu 187 jiwa. Korban hilang masih 82 orang, 382 orang luka-luka, dan 4,3 ribu warga Agam masih mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa terus meningkatkan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana alam di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara (Sumut).
“Kami juga memantau langsung progres pembangunan hunian sementara (huntara) dan persiapan lokasi huntap, termasuk peninjauan rumah contoh yang dibangun di Desa Sibalanga. Rumah contoh tersebut menjadi acuan teknis bagi pembangunan hunian yang aman, layak, dan tahan terhadap risiko bencana, sekaligus sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait standar bangunan yang akan diterapkan,” ujarnya dalam keterangannya pada Jumat (19/12/2025).
Abdul menyampaikan bahwa rencana pembangunan huntara sebanyak 2.524 unit telah memasuki tahap identifikasi lahan di beberapa titik antara lain Tapanuli Tengah dan Langkat.
"BNPB menegaskan bahwa percepatan pembangunan huntap akan dilakukan dengan pendekatan holistik, memperhatikan aspek keamanan, keberlanjutan lingkungan, dan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak. Pembangunan huntap tidak hanya berorientasi pada percepatan fisik bangunan, tetapi juga pada keberlanjutan kehidupan warga secara menyeluruh,” ucapnya.
============
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman beranda atau via web filantropi melalui tautan ini.
Terpopuler
1
Istikmal, LF PBNU Umumkan Awal Rajab 1447 H Jatuh pada Senin 22 Desember
2
Pesantren Lirboyo Undang Mustasyar PBNU hingga PWNU dan PCNU dalam Musyawarah Kubro
3
Data Hilal Penentuan Awal Bulan Rajab 1447 H
4
Khutbah Jumat Akhir Tahun 2025: Renungan, Tobat, dan Menyongsong Hidup yang Lebih Baik
5
Lembaga Falakiyah Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Rajab 1447 H
6
KH Abdullah Kafabihi Mahrus: “NU Menyangkut Jutaan Orang, Tidak Bisa Disamakan dengan Pesantren”
Terkini
Lihat Semua