Mudir ‘Ali Lantik Pengurus JATMAN Tasikmalaya, Tekankan Konsolidasi Organisasi Secara Lebih Efektif
NU Online · Senin, 1 Desember 2025 | 17:30 WIB
Proses pelantikan JATMAN tingkat Idarah Syu’biyyah (kabupaten), Ghusniyah (kecamatan), dan Sya’afiyyah (desa) se-Kabupaten Tasikmalaya periode 2025-2029 di Gedung Pendopo Baru Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Ahad (30/11/2025). (Foto: dok. JATMAN)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Mudir ‘Ali Jam’iyyah Ahlith Thoriqah al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) KH Ali Masykur Musa melantik pengurus JATMAN tingkat Idarah Syu’biyyah (kabupaten), Idarah Ghusniyyah (kecamatan), dan Idarah Sya’afiyyah (desa) se-Kabupaten Tasikmalaya masa khidmah 2025-2029. Pelantikan dipusatkan di Gedung Pendopo Baru Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Ahad (30/11/2025).
Pelantikan ini mengusung tema Mengokohkan Spirit Thoriqoh dalam Membingkai Persatuan dan Keberkahan Umat.
Sebanyak 223 pengurus dilantik, terdiri dari 71 orang Idarah Syu’biyyah, 140 orang Idarah Ghusniyyah, dan 12 orang Idarah Sya’afiyyah.
Melalui pelantikan bersama ini, Kiai Ali berharap seluruh tingkatan kepengurusan dapat memperkuat solidaritas dan melakukan konsolidasi organisasi secara lebih efektif.
“Diantaranya menjalin komunikasi dengan pemerintah mulai tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Sehingga, nilai-nilai tasawuf yang berorientasi pada pembersihan jiwa dan penerangan qalbu merasuk pada sanubari para pengambil kebijakan. Sehingga pancaran nurullah atau nur ilahi tercermin dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pemangku kepentingan,” ujarnya kepada NU Online.
Kiai Ali menekankan bahwa jalan spiritual melalui tarekat mu’tabarah penting untuk menjawab berbagai persoalan kebangsaan yang masih terjadi.
“Berbagai problem kemaysarakatan, kenegaraan, dan kebangsaan yang kita hadapi saat ini. Seperti korupsi dan KKN, tindak kekerasan dan bullying, bahkan terjadi di dunia pendidikan kita, serta bentuk penyimpangan sosial lainnya, hanya bisa diatasi kalau para pengambil kebijakan dan tokoh-tokoh kunci di masyarakat bertarekat,” terangnya.
Menurutnya, praktik bertarekat dilakukan dengan mengamalkan ajaran dan amalan tarekat melalui baiat kepada guru mursyid yang memiliki sanad muttashil hingga Nabi Muhammad. Ia juga mendorong para pengurus untuk terus meningkatkan kapasitas diri di bidang tasawuf dan ketarekatan.
“Terus menerus meningkatkan kapasitas dan wawasan keilmuan di bidang tasawuf dan ketarekatan serta bidang keilmuan lain yang ditekuni. Sehingga kualitas SDM dan moral masyarakat Indonesia akan terjaga, karena bertindak dan mengambil keputusan dilandasi oleh kebersihan jiwa dan kebeningan hati,” katanya.
Kiai Ali menjelaskan bahwa model pelantikan bersama seperti ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah, mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, hingga beberapa wilayah luar Jawa.
“Dilakukan tergantung kesiapan pengurus tingkat kabupaten atau Idarah Syu'biyyah, karena alasan efektivitas. Prosesinya, untuk pengurus JATMAN kabupaten/kota yang melantik JATMAN Pusat. Sedang JATMAN tingkat kecamatan yang melantik JATMAN tingkat provinsi. Sementara pengurus tingkat desa yang melantik JATMAN kabupaten,” terangnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua