Nasional

Palestina Undang Ketum PBNU Jadi Pembicara soal Perdamaian

Selasa, 23 Juni 2020 | 10:10 WIB

Palestina Undang Ketum PBNU Jadi Pembicara soal Perdamaian

Dubes Zuhair al-Shun menyampaikan maksud tersebut saat menemui Kiai Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/6) siang. (Foto: NU Online/Ahdori)

Jakarta, NU Online

Pemerintah Palestina melalui Duta Besarnya untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjadi pembicara Diskusi Virtual pada Senin (29/6) mendatang. Dubes meminta Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah untuk menyampaikan pesan perdamaian sebagai respons atas serangan tentara Israel kepada masyarakat Palestina beberapa waktu yang lalu. 


Dubes Zuhair al-Shun menyampaikan maksud tersebut saat menemui Kiai Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/6) siang. Zuhair al-Shun menuturkan, tujuan menghadap Ketum PBNU semata untuk memperkuat hubungan PBNU dan Palestina sekaligus ingin mengundang alumnus Universitas Ummul Qurra tersebut menjadi pembicara pada pertemuan virtual yang akan diselenggarakannya. 


Selain itu, kehadirannya juga dalam rangka memohon agar PBNU ikut terlibat menolak aksi penjajahan yang dilakukan Israel. Zuhair al-Shun menerangkan, Palestina adalah negara yang sah atas kepemilikan tanah di sekitaran Masjid Al-Aqsa. 


“Kami mengundang Kiai Said jadi pembicara perdamaian sekaligus mendorong ikut serta menolak penjajahan. Kita, Palestina pemilik sah tanah  tanah para nabi tanah yang disucikan. Kita semua sepakat terhadap itu,” kata dia kepada para wartawan. 


Atas berbagai serangan yang terjadi, lanjutnya, masyarakat Palestina merasa terancam dan terguncang. Dia memohon kepada umat Muslim Indonesia agar diberikan kekuatan dan keselamatan. 


Merespons hal itu, Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siroj menegaskan, umat islam Indonesia terutama PBNU selalu bersama masyarakat Palestina. 


Qulubuna maahum, hati kita selalu bersama masyarakat Palestina,” tuturnya. 


Selanjutnya, yang memiliki kebenaran atas berbagai polemik teritorial adalah masyarakat Palestina. Palestina pun sudah membuka pintu perdamaian, namun, justru Israel yang menutup pintu perdamaian tersebut. 


“PBNU selalu bersikap tidak berubah mengutuk penyerobotan tanah walau sejengkal apalagi satu wilayah,” ungkapnya. 


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi