Perang Kota: Film Kemerdekaan Adaptasi Novel Jalan Tak Ada Ujung Karya Mochtar Lubis
Ahad, 5 Januari 2025 | 11:00 WIB
Tangkapan layar video Trailer Film Perang Kota pada akun YouTube Starvision Plus. Diustradarai Mouly Surya, film ini adaptasi dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Malik Ibnu Zaman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Film Perang Kota (This City is A Battlefield) yang disutradarai oleh Mouly Surya, merilis trailer resminya pada Rabu (11/12/2024). Film ini merupakan adaptasi dari novel klasik Indonesia, Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Proyek ini pertama kali diumumkan pada 2018, namun sempat tertunda karena pandemi. Sebagai kolaborasi internasional, Perang Kota melibatkan berbagai rumah produksi dari Indonesia, Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja. Pendanaan untuk film ini diperoleh melalui Hubert Bals Fund.
Meskipun belum ada tanggal rilis resmi, Cinesurya memastikan film ini akan tayang di bioskop pada 2025. Selain itu, Perang Kota dipilih sebagai film penutup di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025, yang akan berlangsung dari 30 Januari hingga 9 Februari 2025.
Sinopsis
Berlatar di Jakarta pada tahun 1946, Perang Kota menceritakan perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi. Ceritanya mengikuti Isa (Chicco Jerikho), seorang guru sekaligus veteran perang yang ditugaskan untuk menjalankan misi rahasia: menghabisi seorang petinggi kolonial Belanda demi memastikan kemerdekaan.
Misi ini tidak hanya menguji keberanian Isa, tetapi juga membuatnya menghadapi dilema moral yang besar. Di sisi lain, Hazil (Jerome Kurnia), seorang pemuda yang penuh semangat, bergabung untuk membantu Isa. Namun, Hazil diam-diam jatuh hati pada Fatimah (Ariel Tatum), istri Isa, yang sedang menghadapi konflik emosional dengan suaminya.
Ketegangan di antara Isa, Hazil, dan Fatimah menciptakan dinamika emosional yang memperumit perjuangan mereka melawan penjajah. Ketiga karakter ini tidak hanya menghadapi konflik eksternal, tetapi juga bergulat dengan masalah pribadi yang memperkaya cerita.
Perang Kota memberikan pandangan mendalam tentang Jakarta pasca-kemerdekaan, dengan sentuhan detail sosial dan psikologis yang akurat. Penggarapan oleh Mouly Surya menampilkan elemen-elemen seperti arsitektur kota, mode pakaian, dan dinamika sosial masyarakat saat itu.
Selain adegan perang yang dramatis, film ini mengeksplorasi dampak psikologis dan emosional yang dihadapi oleh para karakternya, menciptakan cerita yang kompleks dan memikat.
Â
Terpopuler
1
Resmi Rilis, Unduh Logo Harlah Ke-102 NU Di Sini
2
Terhimpun Rp18 Miliar Dana ZIS NU Care Pringsewu di 2024, Rp1,5 Miliar Berasal dari Koin
3
Gus Yahya Sebut 2 Program Prioritas PBNU di Tahun 2025
4
Turun, Biaya Haji 2025 Rata-Rata Jadi 55,43 Juta Rupiah Setiap Jamaah
5
Harlah Ke-102 NU Digelar di Jakarta, Ini Rangkaian Agendanya
6
Pro-Kontra Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan, Bagaimana Seharusnya?
Terkini
Lihat Semua