Respons Mensesneg saat Diminta Tanda Tangan 9 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap
Kamis, 20 Februari 2025 | 19:30 WIB

Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) RI Prasetyo Hadi bersama dua Wakil Menterinya Bambang Eko Suhariyanto dan Juri Ardiantoro temui mahasiswa yang tengah Aksi Indonesia Gelap di Patung Kudang, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) RI Prasetyo Hadi bersama dua Wakil Menterinya Bambang Eko Suhariyanto dan Juri Ardiantoro temui mahasiswa yang tengah Aksi Indonesia Gelap di Patung Kudang, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Usai Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) Harianto membacakan sembilan poin tuntutan, Prasetyo langsung menerima poin-poin tuntutan tersebut yang menekankan tentang kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Setelah menerima, Prasetyo juga diminta Harianto untuk menandatangani poin tuntutan tersebut. Kemudian, ia juga mengajak demonstran untuk berdialog dan berdiskusi kembali pasca-demo hari ini.
"Kami pemerintah menerima tuntutan mahasiswa dan mempelajarinya. Saya mengajak, mari saudara tunjuk perwakilan saudara-saudara untuk berdiskusi yang konstruktif, berikan masukan poin-poin terhadap yang saudara tuntut, mana yang kurang tepat, mari kita perbaiki," katanya di hadapan ratusan mahasiswa yang memadati sekitaran Patung Kuda itu.
Ia juga meminta maaf karena baru sempat menemui massa aksi, Prasetyo beralasan karena ada kegiatan yang baru selesai dikerjakan.
"Pertama-tama kami mohon maaf kalau baru bisa hadir sore ini karena kebetulan masih ada kegiatan, atas izin dan restu dari bapak presiden, kami hadir mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan adik-adik," katanya.
Tak hanya itu, Ia yang dikawal oleh pihak kepolisian secara lengkap juga menyarankan agar mahasiswa dapat menyuarakan dan mengkritisi pelbagai hal yang berkaitan dengan kemajuan negara.
"Jadi adik-adik saya teruskan mewakili pemerintah. Kami senang adik-adik tetap menjadi mahasiswa yang kritis yang menyuarakan aspirasi menyuarakan aspirasi boleh, itu diatur Undang-Undang tetap dilindungi," ujarnya.
Selepas momen tersebut, Prasetyo bersama mahasiswa menyanyikan lagu Darah Juang.
Sesuai itu, mahasiswa meninggalkan kawasan Patung Kuda. Nampak wajah senang mahasiswa yang telah berdemo sejak pukul 14.45 sampai 18.30 itu.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
KH Bisri Syansuri (1): Nasab dan Sanad Keilmuan
3
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
4
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
5
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
6
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
Terkini
Lihat Semua