Serukan Moral Dunia, Aksi Harapan Palestina di Jakarta Tuntut AS Setop Sokongan Agresi Militer Israel
NU Online · Ahad, 26 Oktober 2025 | 15:00 WIB
Wanda Hamidah saat menyampaikan orasi dalam Aksi Harapan Palestina di depan Kedubes AS, di Jakarta, pada Ahad (26/10/2025). (Foto: NU Online/Mufidah)
Mufidah Adzkia
Kontributor
Jakarta, NU Online
Aksi Harapan Palestina menjadi panggung seruan moral dan kemanusiaan terhadap kekejaman yang masih berlangsung di tanah Palestina. Aksi ini menyoroti keterlibatan Amerika Serikat dalam mendukung agresi militer Israel terhadap warga sipil Palestina.
Aksi ini digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Ahad (26/10/2025).
Salah satu aktivis, Wanda Hamidah, dalam orasinya menegaskan bahwa genosida yang dilakukan oleh Israel tidak akan terjadi tanpa sokongan finansial dan politik dari Amerika Serikat.
Baca Juga
Aksi Bela Palestina dan Sisi Lainnya
“Kenapa kita bikin aksi di depan Kedutaan Zionis ini? Karena genosida oleh Zionis Israel tidak akan terjadi kalau tidak dibiayai oleh Zionis Amerika!” ujarnya lantang di hadapan massa aksi.
Wanda menekankan bahwa perjuangan membela Palestina bukan sekadar isu agama, tetapi panggilan kemanusiaan. Ia menceritakan pengalamannya dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF), sebuah inisiatif lintas negara dan lintas iman yang berupaya menembus blokade Israel di Gaza.
“Di sana bukan hanya Muslim, mungkin 50 persen non-Muslim. Yang memimpin malah saudara-saudara kita yang berbeda iman. Jadi jangan sampai kita diadu domba dengan narasi agama,” katanya.

Menurut Wanda, seluruh kitab suci dan ajaran agama mengajarkan untuk menegakkan kebenaran dan membela mereka yang lemah. Ia mengingatkan bahwa ketidakadilan yang dibiarkan sama dengan mendukung kezaliman itu sendiri.
“Kalau kalian masih diam melihat rakyat kecil dibunuh, rumah dihancurkan, keluarga mereka dibantai, berarti kalian bagian dari kebiadaban itu sendiri. Terus berisik, terus melawan!” serunya.
Ia juga menyoroti keberanian ratusan aktivis GSF yang rela ditangkap dan dipenjara oleh tentara Israel demi mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Mereka berjuang untuk jadi manusia, untuk membangunkan kebisuan dunia,” tambahnya.
Menurut data Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), jumlah korban jiwa yang tercatat sejak 7 Oktober 2023 hingga 23 Oktober 2025 telah mencapai angka 69.336 jiwa. Sementara itu, total korban Luka-luka juga sangat tinggi, menembus 179.409 orang.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua