Silatnas Alumni Songsong 3 Abad Buntet Pesantren: Merajut Asa Menggapai Cita untuk Negeri Bangsa
NU Online · Jumat, 24 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Momen Silatnas Alumni Menyongsong 3 Abad Buntet Pesantren Cirebon, Kamis (23/10/2025). (Foto: dok. Buntet Pesantren)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Cirebon, NU Online
Pondok Buntet Pesantren Cirebon menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Alumni dalam rangka Menyongsong 3 Abad Buntet Pesantren, pada Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini mengusung tema Merajut Asa Menggapai Cita untuk Negeri dan Bangsa.
Ketua Panitia Pelaksana KH Moh Lutfi Yusuf NZ menyampaikan bahwa pilihan tema tersebut merupakan aktualisasi dari perjalanan Buntet Pesantren yang sudah hampir mencapai tiga abad sejak pendiriannya pada 1750.
Mbah Muqoyim menancapkan tonggak perjuangannya di Buntet Pesantren. Karenanya, ia menyebut Buntet Pesantren sebagai titik nol perjuangan para kiai menuju kemerdekaan negeri yang bebas dari penjajahan.
"Di situlah momen dimulainya 'Merajut Asa' tersebut," katanya.
Merajut asa juga dimaksudkan sebagai ikhtiar santri dalam menempuh pendidikan di pesantren. Mereka jauh dari rumah untuk belajar, mengaji di Buntet Pesantren dalam rangka mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
"Karenanya, Buntet merupakan wahana untuk merajut asa itu untuk menggapai cita untuk kemaslahatan negeri dan bangsa," ujarnya.
Lutfi juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan ini didasarkan pada tiga hal, yaitu penguatan hubungan spiritual, emosional, dan intelektual.
"Ini menjadi momentum bagi santri, alumni, dan kiai Buntet Pesantren, serta masyarakat umum dapat semakin kuat bersinergi dalam mewujudkan kemaslahatan bagi negeri," katanya.
Sementara itu, Sesepuh Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin Izza menyampaikan pesan khusus kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang hadir pada saat itu.
"Titip bangsa dan negara kepada bapak-bapak semua," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandatangani dan menerima 5 Rekomendasi hasil Sarasehan Guru Besar dan Intelektual Alumni Buntet Pesantren (Panca Pastrava). Rekomendasi itu diserahkan secara langsung oleh Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Prof Aan Jaelani dan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Rosihon Anwar. Keduanya merupakan alumni Pondok Buntet Pesantren.
"Ke depan akan kami jadikan acuan pegangan dalam kebijakan terkait pengembangan pondok pesantren," ujarnya.
Ia juga berharap santri dapat menjadi ahli di bidang-bidang teknologi, seperti artificial intelligence, blockchain, bioteknologi, robotik, hingga keamanan siber. Jika hal tersebut dapat terwujud dan bisa saling bergandengan tangan, ia yakin Indonesia Emas 2045 dapat digapai.
"Saya yakin Indonesia emas akan tercapai," katanya.
Malam puncak ini menjadi simbol kebersamaan dan ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang Buntet Pesantren selama tiga abad dan semangat meneruskan perjuangan para ulama pendiri Buntet Pesantren.
Dengan semangat Merajut Asa Menggapai Cita untuk Negeri dan Bangsa, peringatan ini diharapkan dapat mempererat ukhuwah, menumbuhkan semangat pengabdian, dan melahirkan inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga nilai-nilai pesantren demi kemajuan bangsa dan agama.
Hadir dalam acara itu Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan, Bupati Cirebon H Imron Rosyadi, Para Anggota Dewan Sepuh Buntet Pesantren, Penjabat Ketua YLPI Buntet Pesantren KH Aris Ni'matullah beserta jajarannya, ribuan alumni, santri, dan masyarakat Buntet Pesantren.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua