Tim NU Peduli Salurkan Bantuan ke Pesantren Terdampak Banjir di Pidie Jaya dan Bireuen
NU Online · Sabtu, 6 Desember 2025 | 07:00 WIB
Tim NU Peduli saat melakukan asesmen sekaligus menyalurkan bantuan ke salah satu pesantren di Pidie Jaya, Aceh, pada Jumat (5/12/2025). (Foto: NU Online/Suci)
Suci Amaliyah
Kontributor
Banda Aceh, NU Online
Bencana banjir dan longsor yang menerjang Pidie Jaya dan Bireuen sejak Rabu (26/11/2025) malam menyisakan duka mendalam bagi warga. Sejumlah pesantren mengalami kerusakan parah, di antaranya Pesantren Ummul Ayman di Pidie Jaya dan Pesantren Najmul Hidayah Al Aziziyah di Bireuen.
Pantauan NU Online menunjukkan, kedua pesantren tersebut belum mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah, sementara kerusakan bangunan dan fasilitas pendidikan cukup signifikan.
Di Pesantren Ummul Ayman, bangunan pesantren dan sekolah tempat ribuan santri belajar terendam lumpur tebal. Akses jalan serta rumah warga di sekitar lokasi juga dipenuhi lumpur.
Sementara di Pesantren Najmul Hidayah Al Aziziyah, Gampong Cot Meurak, Samalanga, Kabupaten Bireuen, enam asrama ambruk akibat longsor yang dipicu derasnya arus Sungai Batee Iliek.
Bangunan dua lantai yang berdiri tepat di tepi sungai itu runtuh, membuat para santri kehilangan kitab, pakaian, dan tempat tinggal. Beruntung, tidak ada korban jiwa karena santri telah dievakuasi ke masjid pesantren sebelum kejadian.
NU Peduli salurkan bantuan
NU Care-LAZISNU PBNU bersama Tim NU Peduli Aceh mengunjungi kedua pesantren tersebut untuk menyalurkan bantuan berupa beras, air minum, tikar, kasur lantai, ikan segar, pakaian bersih, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, tim melakukan asesmen lanjutan terhadap pesantren-pesantren yang terdampak.
Wakil Direktur Fundraising, Humas, dan IT NU Care-LAZISNU PBNU, Anik Rifkoh menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari donasi pembaca NU Online yang disalurkan melalui LAZISNU.
"Kami memberikan bantuan logistik berupa bahan makanan, air minum, ikan segar untuk dapur pesantren, serta kasur dan karpet. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan kebutuhan para santri, guru, dan warga sekitar,” ujarnya.
Kerusakan berbeda, kebutuhan berbeda
Ketua LAZISNU Aceh Akmal Abzal menyampaikan bahwa kondisi dan kebutuhan masing-masing pesantren berbeda-beda.
"Ada yang membutuhkan makanan, tenda, atau fasilitas air. Misalnya di Pesantren Ummul Ayman, mereka harus membiayai pekerja untuk memindahkan lumpur setinggi satu meter,” jelasnya.
Lumpur yang mengeras membuat proses pembersihan membutuhkan biaya besar untuk tenaga relawan maupun warga. Beberapa hari bekerja pun belum menghasilkan perubahan signifikan.
"Fasilitas pesantren sudah tidak bisa dipakai maupun ditempati. Material tambahan diperlukan untuk mengangkut lumpur tersebut,” kata Akmal.
Ia menambahkan bahwa kondisi di beberapa titik sudah sangat riskan karena sampah dan lumpur menumpuk, sedangkan sebagian fondasi bangunan telah masuk ke area sungai.
"Dayah ini membutuhkan anggaran miliaran rupiah untuk rehabilitasi dan renovasi agar santri bisa kembali beraktivitas dengan aman," ujarnya.
Akmal mengatakan kejadian ini menjadi catatan penting bahwa Aceh sedang menghadapi Tsunami episode kedua. Aceh bagian dari Timur Utara babak belur dengan kondisi saat ini.
"Ini perlu dukungan dan keseriusan pemerintah dalam penanganan baik di masa pahit maupun masa depan," pungkasnya.
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: https://filantropi.nu.or.id/galang-dana/yuk-bantu-korban-bencana-di-indonesia.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua