Adzkarul Mu’minin: Kumpulan Wirid dan Doa dari Lombok Barat
Kamis, 5 Desember 2024 | 10:00 WIB
Muhaimin Yasin
Kolomnis
Kitab kumpulan wirid dan doa bukanlah hal baru dalam dunia Islam. Sejak dulu hingga sekarang, para ulama telah menerbitkan berbagai macam judul kitab yang di dalamnya berisi aneka doa dan wirid. Sumber penulisannya cukup beragam, mulai dari Al-Qur’an, hadits, kombinasi Al-Qur’an dan hadits, hingga pengalaman spiritual pribadi penulisnya.
Satu dari sekian banyak kitab wirid dan doa ini adalah Adzkarul Mu’minin. Sesuai dengan namanya, kitab Adzkarul Mu’minin ini memuat zikir-zikir bagi orang-orang yang beriman. Kitab saku ini ditulis oleh salah TGH Mushofa Umar Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren Al-Aziziyah Lombok Barat.
Biografi Singkat Tuan Guru Musthofa
TGH Musthofa Umar Abdul Aziz merupakan seorang ulama kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat yang lahir pada tanggal 31 Desember 1929 dan wafat 1 Mei 2014. Ia juga pendiri Pondok Pesantren Al-Aziziyah, sebuah pesantren yang berfokus pada pengembangan tahfiz Al-Qur’an dan telah melahirkan banyak penghafal Al-Qur’an yang tersebar di berbagai daerah.
Tuan Guru Musthofa, sapaan akrabnya, pernah belajar dan menjadi guru di Masjidil Haram, Makkah selama 15 tahun. Sebelumnya, ia juga pernah menimba ilmu di salah satu ulama terkenal, pendiri organisasi Islam Nahdlatul Wathan, yakni TGH. Zainuddin Abdul Majid.
Selain meninggalkan lembaga pendidikan, Tuan Guru Musthofa juga banyak mewariskan karya di bidang keislaman. Sayangnya, karena kurangnya dokumentasi yang memadai, karya-karya tersebut masih sulit untuk diakses. Namun demikian, ada 3 kitab yang masih bisa didapatkan, yaitu [1] Adzkarul Mu’minin, kitab ini berisi tentang kumpulan wirid dan doa, [2] Al-Fawaid, kitab ini memuat tentang keutamaan ilmu agama yang dibalut dengan untaian nasihat, dan [3] Risalah Mufidah fii al-Haj wa al-‘Umrah, kitab yang berisi panduan umum pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Kitab Adzkarul Mu’minin
Kitab Adzkarul Mu’minin merupakan buah dari perjalanan spiritual yang dilakukan oleh TGH Musthofa Umar Abdul Aziz. Di dalam kitab ini berisi berbagai wirid dan doa yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun lamanya. Mulanya, kitab ini hanya catatan kecil eksklusif yang hanya diamalkan oleh penulisnya sendiri untuk memelihara bacaan amaliyah sehari-hari dan diajarkan di Pondok Pesantren Al-Aziziyah.
Selanjutnya, banyak dari lapisan masyarakat yang meminta supaya isinya disampaikan, diajarkan, lalu diijazahkan secara umum. Tidak hanya warga setempat, masyarakat dari berbagai wilayah di pulau Lombok pun ikut memohon agar diberi ijazah doa tersebut. Bahkan, para tuan guru berdatangan untuk meminta ijazah dari TGH Musthofa Umar Abdul Aziz. Akhirnya, masyarakat meminta agar wirid dan doa tersebut dicetak dan disebarluaskan, Pengurus Pesantren Al-Aziziyah menjadi fasilitatornya.
Komposisi Kitab
Kitab ini dimulai dengan kata pengantar yang disampaikan langsung oleh TGH Musthofa yang berisi tentang sejarah singkat, latar belakang penulisan, dan testimoni manfaat mengamalkan isi dari kitab Adzkarul Mu’minin. Dalam kata pengantar ini, TGH Musthofa menjelaskan, selain untuk masyarakat, kitab yang berisi kumpulan wirid dan doa ini ia distribusikan ke segenap guru, dewan masyaikh dan kiai yang telah mengajarinya. Baik itu yang berdomisili di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat maupun di Makkah, Arab Saudi.
Setelah kata pengantar, kitab ini diiringi dengan muqadimah dari penulis yang isinya berupa landasan syariat dalam berdoa yang disertai dengan keutamaannya. Tuan Guru Musthafa menukil firman Allah dalam Surat Ghafir ayat 60: “Berdoalah kalian kepadaku (Allah), niscaya aku akan mengabulkannya.” dan surat Al-A’raf ayat 180: “Dan hanya milik Allah al-Asma’ul Husna (nama-nama yang baik), maka berdoalah dengannya.”
Selain itu, dalam mukadimah kitab ini, TGH Musthofa juga mencantumkan landasan hadits yang berisi tentang keutamaan berdoa bagi orang yang beriman. Rasulullah bersabda:
الدُّعَاءُ سِلاحُ المُؤْمِنِ، وَعِمَادُ الدِّينِ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
Artinya: “Doa itu adalah senjatanya orang beriman, tiang agama dan cahaya bagi langit dan bumi”. (HR. Abu Ya’la)
TGH Musthofa mengemas penulisan kitab Adzkarul Mu’minin dengan memadukan Asma’ul Husna bersama dengan ayat suci Al-Qur’an dalam setiap babnya. Secara keseluruhan, kitab ini mencakup 15 bab, sebagaimana berikut:
Bab Pertama, dibuka dengan bacaan bismillah sebagai awal dari wirid dan doa secara keseluruhan, kemudian dilanjutkan dengan bacaan surat Al-Baqarah ayat 163 dan Asma’ul Husna yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang dirangkai dengan doa serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kedua, dilanjutkan dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Malik, Al-Quddus, As-Salam, Al-Mu’min, Al-Muhaimin, Al-Aziz. Lalu bacaan doa serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Ketiga, dibuka dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Jabbar, Al-Mutakabbir, Al-Khaliq, Al-Bari’, Al-Mushowwir, Al-Ghoffar. Lalu bacaan doa yang diiringi dengan QS. Ali Imran ayat 135-136, QS. Ali Imran ayat 73 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Keempat, dibuka dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Qohhar, Al-Wahhab, Al-Razzaq, Al-Fattah, Al-‘Alim. Lalu bacaan doa yang diiringi dengan QS. Al-Baqarah ayat 165 dan QS. Ali Imran ayat 126 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kelima, dibuka dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Qabidh, Al-Basith, Al-Khafidh, Al-Rafi’, Al-Mu’idz, Al-Mudzil, As-Sami’, Al-Bashir. Lalu bacaan doa yang diiringi dengan QS. Al-Baqarah ayat 249 dan QS. Al-Rum ayat 4-5 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Keenam, dibuka dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Hakam, Al-‘Adl, Al-Lathif, Al-Khobir, Al-‘Alim, Al-Halim, Al-‘Adhim. Lalu baca’an doa yang diiringi dengan QS. Asyura ayat 53 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Ketujuh, dibuka juga dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Ghafur, Asy-Syakur, Al-‘Aliy, Al-Kabir, Al-Hafidz. Lalu bacaan doa yang diiringi dengan QS. Ar-Ra’d ayat 11 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kedelapan, dibuka dengan bacaan dengan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Muqit, Al-Hasib, Al-Jalil, Al-Karim. Lalu dilanjutkan dengan bacaan doa yang diiringi dengan QS. Yunus ayat 64 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kesembilan, dibuka dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Ar-Raqib, Al-Mujib, Al-Wasi’, Al-Hakim, Al-Wadud, Al-Majid. Lalu dilanjutkan dengan bacaan doa yang diiringi dengan QS. Al-Mujadilah ayat 10, QS. Ali Imran ayat 31 dan QS. An-Nisa ayat 78 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kesepuluh, dibuka dengan bacaan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Bahits, Asy-Syahid, Al-Haq, Al-Wakil, Al-Qawiy, Al-Matiin, Al-Waliy, Al-Hamid, Al-Muhshi, Al-Mubdi’, Al-Mu’id. Lalu dilanjutkan dengan bacaan doa yang diiringi dengan QS. Al-An’am ayat 79 dan 162 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kesebelas, dibuka dengan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Muhyi, Al-Mumit, Al-Hayyu, Al-Qayyum, Al-Wajid, Al-Majid, Al-Wahid, Ash-Shomad. Lalu dilanjutkan dengan bacaan doa yang diiringi dengan QS. Ar-Ra’d ayat 28 dan QS. Al-Hasyr ayat 21 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Keduabelas, dibuka dengan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Qadir, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, Al-Mu’akhkhir, Al-Awwal, Al-Akhir, Adh-Dhahir, Al-Bathin, Al-Wali, Al-Muta’aliy, Al-Barru, At-Tawwab. Lalu dilanjutkan dengan doa yang diiringi dengan QS. Az-Zumar ayat 53 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Ketigabelas, dibuka dengan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Muntaqim, Al-‘Afuw, Ar-Ra’uf, Malik al-Mulki, Dzu al-Jalal al-Ikram. Lalu dilanjutkan dengan doa yang diiringi dengan QS. Yunus ayat 65 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Keempatbelas, dibuka dengan ‘AntaAllah’ dan Asma’ul Husna: Al-Muqsith, Al-Jaami’, Al-Ghani, Al-Mughni, Al-Mani’, Adh-Dhar, An-Nafi’, An-Nur, Al-Hadi. Lalu dilanjutkan dengan bacaan doa yang diiringi dengan QS. Al-Qalam ayat 4, QS. Taha ayat 114 dan QS. An-Naml ayat 26 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Bab Kelimabelas, dibuka dengan ‘Anta Allah’ dan Asma’ul Husna: Al-Badi’, Al-Baqiy, Al-Warits, Ar-Rasyid, Ash-Shobur. Lalu dilanjutkan dengan bacaan doa yang diiringi dengan QS. Thaha ayat 27-28, QS. Ash-Shaf ayat 13, QS. Az-Zumar ayat 23, QS. An-Naba ayat 19 dan QS. An-Nadhr ayat 1-3 serta ditutup dengan bacaan Masya’allah dan kalimat Hauqalah.
Selain dari 15 bab khusus tentang wirid, dzikir dan doa, dalam kitab kecil ini juga tercantum Shalawat Jibril, doa bahagia dunia dan akhirat, Shalawat Al-Aziziyah dan Talqin al-Mayyit.
Kitab Adzkarul Mu’minin merupakan warisan berharga dari TGH Musthofa Umar Abdul Aziz yang tidak hanya berisi kumpulan wirid dan doa, tetapi juga menjadi bukti keilmuan dan spiritualitas mendalam yang ia miliki. Kehadiran kitab ini telah memberikan manfaat luas bagi umat Islam, khususnya di Lombok, dengan memperkuat tradisi zikir dan doa sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Wallahu a'lam.
Identitas Kitab
Nama kitab : Adzkarul Mu’minin
Penulis : TGH. Musthofa Umar Abdul Aziz
Penerbit : Pondok Pesantren Al-Aziziyah
Ketebalan : 28 hlm
Peresensi: Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman
Terpopuler
1
PWNU Jabar Keluarkan Surat Edaran: Larang Pengurus JATMAN Ikut Kegiatan PATMAN
2
Khutbah Jumat: Mengawali Tahun Baru dan Rajab dengan Peningkatan Spiritual
3
Ketua Umum PBNU Respons Wacana Libur Selama Ramadhan untuk Anak Sekolah
4
Pergunu Tanggapi Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan: Pemerintah Perlu Optimalkan Pembelajaran Informal
5
Khutbah Jumat: Cara Mendidik Anak ala Luqman Al-Hakim
6
PBNU Adakan Kongres Pendidikan dan Keluarga Maslahat sebagai Rangkaian Harlah Ke-102 NU
Terkini
Lihat Semua