Nasional

LP Ma'arif PBNU Gelar Apel Hari Santri 2025, Refleksikan 80 Tahun Resolusi Jihad

NU Online  ·  Rabu, 22 Oktober 2025 | 14:15 WIB

LP Ma'arif PBNU Gelar Apel Hari Santri 2025, Refleksikan 80 Tahun Resolusi Jihad

Ketua LP Maarif PBNU Prof Ali Ramdhani dalam Peringatan Hari Santri di SMP-SMK Maarif NU Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (22/10/2025). (Foto: NU Online/Afrilia)

Jakarta, NU Online

Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Apel Peringatan Hari Santri di lapangan SMP-SMK Ma'arif NU Grogol, Jakarta Barat, pada Rabu (22/10/2025).


Kegiatan diawali dengan istighotsah dan apel khidmat, yang kemudian dimeriahkan dengan Festival Seni antarkelas.


Festival yang dibuka secara resmi oleh Ketua LP Maarif PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani ini menampilkan beragam kreativitas santri, mulai dari pembacaan puisi, pidato, nyanyian, musik akustik, hingga tilawah Al-Qur'an.


Dalam sambutannya, Prof Dhani merefleksikan 80 tahun resolusi jihad pada hari ini dalam peringatan Hari Santri bukan sekadar mengenang masa lalu.


“Hari ini, kita memperingati Hari Santri bukan sekadar memperingati sesuatu hal yang berkaitan dengan masa lalu. Akan tetapi, kita mencanangkan keinginan besar kita untuk tetap memiliki komitmen yang sama dengan para pendahulu kita yaitu mengisi kemerdekaan dengan ruang-ruang yang bermakna,” ujarnya.

Prof Dhani juga mengimbau agar Hari Santri ini menjadi wahana aktualisasi dalam bidang keilmuan yang menghaluskan rasa dalam diri melalui kesenian.


"Pada hari ini kita memperingati Hari Santri dengan Festival Seni. Maka saya berharap kita bersama mempertajam ilmu kita dan memperhalus rasa kita dengan seni," imbaunya.


"Ingatlah bahwa di dalam kontestasi sportif itu harus, juara itu hanya bonus," tambah Prof Dhani.


Ia juga mendorong para santri untuk meneguhkan nilai-nilai kesantrian melalui seni yang tetap menjaga harkat dan martabat.


Pembina Upacara, Mujiburrahman (Mujib) dari Pimpinan Sako Pandu Maarif NU Nasional, dalam amanatnya mengajak para santri untuk melanjutkan semangat resolusi jihad pada masa kini.


Ia menyatakan bahwa perjuangan santri masa lalu mempertahankan kemerdekaan dengan jiwa raga, kini berganti dengan mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal positif dan penguatan karakter sesuai dengan tema Hari Santri 2025 yakni Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban yang Mulia.


Mujiburrahman menekankan bahwa peradaban mulia tidak hanya dicapai melalui teknologi dan ekonomi, tetapi juga dengan akhlak yang baik.


“Jangan sampai teknologi menjadi sumber perpecahan,” pesannya, sembari menyoroti konten media yang akhir-akhir ini dapat memecah belah karena tidak didasari pada riset mendalam.


Ia menegaskan bahwa merundung, memfitnah, dan menyebar hoaks tidak ada dalam kamus kehidupan santri.


Acara ditutup dengan pekikan yel-yel “Santri siap jiwa dan raga!” yang membahana, mengukuhkan semangat para santri untuk berkontribusi bagi bangsa.


Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Maarif PBNU ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Sekretaris LP Ma'arif PBNU Harianto Oghie, Pengasuh Ponpes Maarif NU Jakarta, serta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Lurah Grogol Ady Saputro.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang